JAKARTA – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, memaparkan serangkaian inovasi unggulan untuk memperkuat sektor pariwisata, meningkatkan keamanan wisatawan, serta mendukung mitigasi bencana di Bali.
Inovasi-inovasi ini disampaikan dalam rangka Presentasi Kepala Daerah Nominator penerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2024 di Ruang Sidang Utama (RSU) Gedung A Lt.3 Kemendagri, Jl. Merdeka Utara No. 7, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
Sebagai daerah wisata, Bali menghadapi risiko multi-bencana (multi-hazard), baik dari bencana alam seperti tsunami, bencana non alam, hingga permasalahan sosial. Berbagai persoalan yang timbul memerlukan penyelesaian.
Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan strategi kebijakan kolaboratif yang inovatif untuk mitigasi guna mewujudkan ketenteraman, ketertiban, kenyamanan, dan keamanan bagi masyarakat serta wisatawan.
“Tourism is not only about beauty, but also safety (Pariwisata tidak hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang keamanan). Inovasi ini diharapkan dapat membantu Bali tidak hanya pulih pascapandemi Covid-19, tetapi juga semakin siap menghadapi tantangan baru,” cetus Pj. Gubernur Bali.
Arah dan kebijakan pengembangan Inovasi Daerah Provinsi Bali adalah menjaga keseimbangan dan keharmonisan Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang bersumber dari Kearifan Lokal Sad Kerthi untuk mewujudkan kepariwisataan berstandar internasional Cleanliness Health Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Inovasi yang diluncurkan berfokus pada tiga aspek utama, yaitu Alam, Krama (masyarakat), dan Kebudayaan. Di bidang lingkungan alam, beberapa inisiatif yang diresmikan antara lain Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS), sistem peringatan dini yang menggunakan teknologi murah namun efektif untuk mengantisipasi tsunami, serta Sistem Informasi Sampah (SIPAH) guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Program digital lain, seperti Sistem Penjualan Benih Ikan Online (SIPULIH) dan Sistem Informasi Pelayanan Perikanan (SIMPELKAN), juga dirancang untuk memajukan ekonomi lokal melalui digitalisasi.
Dari segi pemberdayaan masyarakat, Gubernur Mahendra Jaya memperkenalkan Polisi Pamong Praja Khusus Pariwisata sebagai unit yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di destinasi wisata. Selain itu, ada program Molin Goes to School (MOLIN GTS), inisiatif pendidikan lingkungan hidup bagi pelajar, serta Bhakti Sosial “Ngrombo” yang melibatkan berbagai yayasan, komunitas, dan organisasi masyarakat dalam kegiatan sosial.
Inovasi juga terlihat dalam bidang kebudayaan, seperti pengembangan Keyboard Aksara Bali untuk melestarikan budaya Bali di dunia digital, serta sistem pelatihan tari Bali secara daring melalui Anjungan Daerah Bali di TMII Jakarta. Pj. Gubernur juga menggarisbawahi pentingnya perlindungan kekayaan intelektual masyarakat Bali dengan menyediakan layanan fasilitasi hak atas kekayaan intelektual (HAKI).
Dalam menumbuhkan inovasi di Provinsi Bali, S. M. Mahendra Jaya melaksanakan terobosan-terobosan guna penguatan ekosistem riset dan inovasi yang melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, fasilitasi oleh pemerintah pusat dan daerah, pemberdayaan dan pengembangan bersama sektor swasta, pemberian apresiasi dan penghargaan kepada pihak yang berkompeten, serta dukungan publikasi.
Pj. Gubernur Bali pun menyusun strategi dan arah kebijakan serta menerbitkan kebijakan-kebijakan sebagai bentuk komitmen Kepala Daerah dalam membangun ekosistem inovasi daerah. Di antaranya melalui Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Inovasi Daerah, Peraturan Gubernur Bali Nomor 22 Tahun 2024 tentang Penerapan Inovasi Pemerintah Provinsi Bali (Inovasi Inisiatif Pj. Gubernur), dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 23 Tahun 2024 tentang Polisi Pamong Praja Khusus Pariwisata.
Diharapkan sinergi antar-pemangku kepentingan semakin kuat. Pemerintah Provinsi Bali mendorong evaluasi berkala agar inovasi berjalan sesuai rencana, memberikan dampak positif, dan memungkinkan replikasi dari inovasi yang terbukti berhasil.
“Hal ini tentunya juga harus didukung dengan sistem manajerial inovasi daerah di mana proses pengelolaan dan pengembangan inovasi di tingkat pemerintah daerah ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Tiga inovasi unggulan Provinsi Bali yang diunggulkan Pj. Gubernur Bali untuk meraih IGA Tahun 2024 yaitu Polisi Pamong Praja Khusus Pariwisata (non-digital), Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS) (digital), dan Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana Dunia Usaha Pariwisata Bali.
Pj. Gubernur Bali juga memperkenalkan paradigma baru Polisi Pamong Praja Khusus Pariwisata yang berperan penting dalam meningkatkan ketenteraman, keamanan, dan kenyamanan bagi wisatawan serta untuk mengatasi permasalahan akibat meningkatnya kunjungan wisatawan yang menyebabkan berbagai persoalan sosial seperti pelanggaran terhadap adat dan budaya Bali.
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman terkait kebencanaan alam dan nonalam, Pemerintah Provinsi Bali mengembangkan inovasi dalam penanggulangan bencana berbasis teknologi, berupa Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS), yang hadir sebagai solusi dengan konsep risiko bencana yang dikelola secara kolaboratif antara pemerintah dan unsur pentahelix, terutama sektor swasta.
Sejalan dengan itu, sertifikasi kesiapsiagaan bencana juga dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan bahwa hotel-hotel di Bali telah tersertifikasi kebencanaan demi mewujudkan Bali yang tangguh terhadap bencana.
“Inovasi-inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan keamanan Bali, tetapi juga untuk menjaga harmoni alam, budaya, dan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan global,” pungkas S. M. Mahendra Jaya.
Presentasi Pj. Gubernur Bali sebagai nominator penerima penghargaan IGA Tahun 2024 diterima oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (SKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo, Sekretaris Badan SKDN Kemendagri Tommy V. Bawulang, serta tim penilai Tri Dewi Virgiyanti, Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas RI, dan Yogi A. Nugraha, Pimpinan Redaksi Kompas TV.
Turut mendampingi Pj. Gubernur Bali dalam presentasi tersebut antara lain Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana; Plh. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali Gede A. Teja Bhusana Yadnya; Kabid Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali Ketut Wica; dan Kabid SDA Satpol PP Provinsi Bali Made Sugiantara.(arn/jon)