BULELENG – Upaya menggemakan Harmoni Budaya Nusantara dalam keberagaman agama, suku maupun etnis ribuan mahasiswa dilakukan secara masive oleh Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.
Tak hanya memberikan ruang untuk membuat paguyuban masing-masing daerah, Rektorat Undiksha melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM-REMA) juga menggemakan Harmoni Budaya Nusantara dengan menggelar ‘Ganesha Culture Festival’.
“Sebagai perguruan tinggi terbesar di Bali Utara, Undiksha meyakini keberagaman budaya nusantara merupakan salah satu pilar kekuatan bangsa dan identitas yang harus dijaga,” tandas Rektor Undiksha Singaraja Prof. Dr. I Wayan Lasmawa saat membuka ‘Ganesha Culture Festival’ di Open Stage Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno Singaraja, Sabtu (26/10/2024) malam.
Lasmawan menegaskan, Ganesha Culture Festival ini juga menjadi langkah awal menuju pegelaran Pentas Seni Nusantara (PSN) yang akan memeriahkan Dies Natalis Undiksha tahun 2025.
“Acara yang menampilkan lebih dari sepuluh tarian khas Indonesia, seperti Tari Puspawresti, Tortor, Saman Rator Jaroeh Pancaroba, Tari Persatuan, Sirih Pinang, Jejer Jaran Dawuk, Joged Harmoni, Mappadendang, Cendrawasih dan Kreasi Nirlaya ini juga menjadi momentum untuk menumbuhkan motivasi, semangat berkarya di kalangan mahasiswa, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya kepada publik yang lebih luas,” tegasnya.
Keunikan dari keberagaman budaya, tidak hanya memancarkan vibrasi dari harmoni budaya nusantara, tapi juga menggelorakan kesan mendalam akan kebersamaan dari anak-anak bangsa dari 34 provinsi dalam satu panggung menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Ganesha Culture Festival, kata Lasmawan, juga merupakan salah satu bentuk peringatan Hari Sumpah Pemuda, momentum bersejarah bagi para pemuda dalam melakukan penguatan identitas, karakter Bangsa Indonesia dengan keragaman agama, suku, adat, budaya dan bahasa dalam Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa, Indonesia.
“Ganesha Culture Fest adalah bukti nyata komitmen kami menjadikan Undiksha sebagai Rumah Budaya Nusantara yang harmonis bagi seluruh elemen kampus. Melalui acara ini, kami berupaya menguatkan identitas bangsa yang penuh dengan keberagaman budaya,” tandas Lasmawan diapresiasi Kadek Rudiana.
Selaku Presiden Rema Undiksha, Rudiana menambahkan acara yang diwarnai penyerahan alat musik tradisional Taganing kepada Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IKAMSU) juga diharapkan dapat memperkaya ragam budaya sekaligus penguatan rasa nasionalis yang dapat menumbuhkembangkan rasa cinta dan bangga mahasiswa terhadap Budaya Indonesia. (kar/jon)