Simulasi pencoblosan paslon gubernur-wakil gubernur Bali, Mulia-Pas
KLUNGKUNG-Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa, putra dari Raja Klungkung (Pangelingsir Puri Agung Klungkung) Ida Dalem Semara Putra mendukung penuh pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Klungkung, Ketut Juliarta-Made Wijaya (Jaya) memenangi Pilkada serentak 2024.
Kehadiran Tjok Sumara Wisesa menjadi perhatian masyarakat Klungkung di konser Bal1 Bahagia yang diselenggarakan di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung Minggu (20/10/2024).
Kehadiran Tjok Wisesa menjadi perwakilan masyarakat Klungkung untuk mencoblos paket Mulia-PAS pada simulasi pencoblosan calon gubernur-wakil gubernur Bali.
Saat diwawancara Tjok Wisesa mengungkapkan dukungannya kepada Mulia-PAS merupakan wujud dari dukungannya terhadap Presiden ke 8 Prabowo Subianto.
Menurutnya, hanya Mulia-PAS sebagai perwakilan pemerintah pusat yang mendapatkan mandat dari Prabowo untuk membangun Bali.
“Karena dari awal saya mendukung Pak Prabowo, secara logis De Gadjah merupakan representasi dari pemerintah yang sekarang ini,” katanya, Senin (21/10/2024).
Begitu juga di Klungkung, I Ketut Juliarta yang merupakan kader Partai Gerindra tulen menjadi satu-satunya kandidat yang mendapatkan mandat langsung dari Prabowo. Untuk itu Tjok Wisesa dapat memastikan pria asal Desa Gunaksa tersebut dapat memenangkan Pilkada Klungkung.
“Memang harus dimenangkan Juliarta. Karena dia menjadi satu-satunya kandidat yang mendapat pesan langsung dari Prabowo untuk membangun Klungkung,” jelas Tjok Wisesa.
Selain itu menurut survei yang ia lakukan secara pribadi, Ketut Juliarta mendapatkan dukungan dari masyarakat Klungkung melampaui kandidat lainnya. Hal ini disebabkan majunya Juliarta ke Pilkada Klungkung murni keinginan dari Prabowo yang telah menugaskan bersangkutan berjuang untuk memimpin Klungkung.
Sementara kandidat lainnya dirasa maju disebabkan karena ego dan kepentingan pribadi.
Tjok Wisesa pun berharap agar Ketut Juliarta dapat menjadi bupati sehingga dapat membawa anggaran pusat untuk membangun Klungkung.
Ia menghitung anggaran Klungkung yang sudah defisit tidak mampu untuk membangun secara mandiri.
“Dibutuhkan anggaran sekitar Rp 2 triliun agar pembangunan di Klungkung bisa dirasakan nyata. Anggaran sebesar itu tidak bisa diambil dari anggaran provinsi dan BKK Kabupaten Badung. Anggaran sebesar itu untuk pembangunan infrastruktur hanya bisa didapatkan dari pusat,” imbuhnya.
Ia berharap dengan dukungan masyarakat Klungkung, Ketut Juliarta dapat memimpin Klungkung dengan amanah. Dapat menjadi jembatan membawa anggaran pusat untuk membangun Klungkung. Dengan cara ini pihaknya optimis kepemimpinan selama lima tahun, Ketut Juliarta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Klungkung. (yan)