Paslon Made Satria-Tjok Surya (Satriya) saat simakrama didampingi ketua tim pemenangan Nyoman Suwirta
KLUNGKUNG – Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Klungkung pada Pilkada 2024, Made Satria-Tjokorda Gde Surya Putra (Satriya) berkomitmen meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan.
Sebab,paslon yang diusung PDIP bersama partai koalisi, menilai pembangunan dibidang kesehatan sangat penting karena berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu program paslon Satriya yang dipercaya masyarakat Klungkung memimpin lima tahun kedepan adalah memingkatkan status dan layanan rumah sakit di Klungkung. Diantaranya meningkatkam status RSUD Klungkung menjadi RS type A dan RS Pratama Nusa Penida menjadi type C.
Made Satria mengatakan, masalah layanan kesehatan menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Sehingga segala sesuatu terkait layanan kesehatan menjadi program yang akan ia prioritaskan.
Ia akan mengupayakan RSUD Klungkung menjadi RS type A, dan mengokohkannya sebagai RS rujukan di Bali Timur.
“Kita upayakan meningkatkan layanan dan menjadikam RSUD Klungkung menyadi type A. Layanan kesehatan masyarakat semakin terjamin, karena semua bidang penyakit terlayani,” ujar Made Satria, Senin (21/10/2024).
Ada beberapa upaya yang akan dilakukan untuk peningaktan status RSUD Klungkung menjadi type A, seperti menambah layanan subspesialis. Serta memenuhi standar sarana, prasarana, dan peralatan yang ditetapkan pemerintah.
“Bagaimana nanti RSUD Klungkung bisa memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Sehingga masyarakat Klungkung tidak lagi sampai ke Denpasar untuk berobat,” ungkap Satria.
Calon bupati asal Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida ini menyoroti minimnya minat dokter spesialis untuk bertugas di RS Pratama di Nusa Penida. Dengan berbagai upaya, ia akan meningkatkan kesejahteraan petugas medis yang bertugas di Nusa Pendia. Sehingga ke depan semakin banyak tenaga kesehatan yang bersedia bertugas di Nusa Penida, khususnya dokter spesialis.
“Kita upayakan agar layanan spesialis di RS Pratama di Nusa Penida semua lengkap. Sehingga tidak ada lagi, pasien di Nusa Penida sampai menyebrang ke RSUD Klungkung dengan alasan tidak ada layanan spesialisnya di RS Pratama. Hal-hal seperti ini yang harus kami perbaiki kedepannya,” tegasnya. (yan)