TPA Biaung di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung terbakar dan terus mengeluarkan asap sejak Minggu (13/10/2024).
KLUNGKUNG – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Biaung, Desa Ped,Nusa Penida yang terbakar sejak Minggu (13/10/2024) terus mengeluarkan asap hingga masuk ke perumahan warga. Warga sekitar mulai mengeluhkan kondisi tersebut.
Sementara sudah seminggu kebakaran belum berhasil ditangani oleh petugas Damkar. Asap masih mengepul dari balik timbunan sampah, Minggu (20/10/2024). Kebakaran TPA Biaung yang kerap terjadi dipicu gas metana. Gas metana muncul dari dalam gunung sampah.
Terbatasnya mobil pemadam (mobil penyuplai air), jarak sumber air jauh dari lokasi kejadian serta lalu lintas yang cukup padat sehingga menyebabkan keterlambatan suplai, menyulitkan petugas menangani kebakaran di daerah wisata tersebut.
Kasatpol PP Dewa Putu Suwarbawa mengatakan,terhadap laporan masyarakat yang terkena paparan asap, pihaknya telah melakukan upaya percepatan penanganan kebakaran dengan mengerahkan kekuatan pasukan dan melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Bali.
“Kami mohon bantuan dan besok (senin) akan diberikan bantuan dua tandon air lima ribu liter dan dua mesin pompa portabel,” kata Dewa Suwarbawa, Minggu (20/10/2024).
Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut, penanganan kebakaran TPA Biaung di Nusa Penida bisa tertangani dan TPA tidak lagi mengeluarkan asap. Dewa Suwarbawa pun merasa khawatir, jika kebakaran tidak secepatnya diatasi, berpotensi membawa dampak negatif bagi kepariwisataan di Nusa Penida.
“Mudah mudahan dengan adanya bantuan tersebut kami bisa lebih maksimal,” ujarnya.
Asap dari TPA sampah dapat mengandung berbagai polutan berbahaya yang bisa menimbulkan sejumlah penyakit , salah satunya gangguan pernafasan. Iritasi mata,hidung.
Menurut Dewa Suwarbawa, Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika sudah menugaskan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Nusa Penida 1 membuka layanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian masker kepada masyarakat.
“Kami juga akan minta bantuan kesehatan untuk personil damkar yang bekerja di lapangan,” imbuh Suwarbawa. (yan)