BADUNG – Jenazah seorang pria ditemukan mengambang di perairan Pantai Samuh, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung. Terkonfirmasi bahwa itu merupakan tubuh dari WNA India yang sebelumnya tersapu ombak di Pantai Billabong, Nusa Penida, Klungkung.
Melihat lokasi kejadian dengan lokasi temuan, tubuh korban terbilang terbawa arus dengan jarak cukup jauh. Jika ditarik garis lurus dari Pantai Billabong hingga Pantai Samuh, jaraknya mencapai 13,22 mil atau lebih dari 24 km.
Untuk diketahui, di hari penemuan tubuh korban, operasi SAR hari kedua sudah dilaksanakan sejak pagi hari. Yakni melalui penyisiran di sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan RIB oleh Tim SAR gabungan. Ketika itu, kondisi perairan Billabong terbilang cukup ekstrem. Karenanya, Tim SAR gabungan mengalami kesulitan untuk melakukan penyisiran dekat tebing.
Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara mengungkapkan, di tengah penyisiran, yakni sekitar pukul 12.10 wita, pihaknya kemudian mendapat informasi dari Kantor SAR Denpasar mengenai temuan jenazah di Pantai Samuh.
Melihat ciri-cirinya, kuat dugaan bahwa itu merupakan tubuh dari korban WNA India yang tersapu ombak di Pantai Billabong, Nusa Penida. Dan ketika dikonfirmasi dengan anak korban, sudah dipastikan bahwa itu memang benar ayahnya.
“Sampai di darat, korban dibawa ke rumah sakit umum Sanglah,” tutupnya sembari mengabarkan bahwa operasi SAR tersebut turut melibatkan berbagai pihak. Mulai unsur SAR dari Unit Siaga Nusa Penida, Pos TNI AL Nusa Penida, Polairud Polda Bali, Polsek Nusa Penida, Relawan Banser, hingga masyarakat setempat.
Untuk diketahui, korban atas nama Nilesh Mukhi (59) asal India tersebut sebelumnya tenggelam di Pantai Billabong, Nusa Penida pada Rabu (16/10/2024) sekitar pukul 10.50 Wita. Tubuhnya terhantam dan tergulung ombak, saat berfoto dan menikmati pemandangan.
Mendapati informasi tersebut, petugas Basarnas langsung mengerahkan personel untuk melakukan pencarian. Hal itu dilakukan dengan mengerahkan RIB sebanyak 3 sorti sesuai dengan rencana operasi. Namun karena gelombang yang cukup tinggi di pinggir, pencarian di hari pertama itu dipusatkan pada area jatuhnya korban. (adi)