Ketua Tim Ni Kadek Dwiyani (jas hitam) dan Dekan Fakultas Industri Kreatif, Universitas Ciputra Dr. Astrid, S.T., M.M (endek merah) bersama seluruh tim Dosen Prodi Produksi Film dan Televisi, FSRD, ISI Denpasar.
DENPASAR – Dosen Prodi Produksi Film dan Televisi, FSRD, ISI Denpasar, menggarap Film Dokumenter berjudul “Taksu Carita: Eksistensi Satua Bali dalam Penguatan Peradaban Manusia sebagai Upaya Pelestarian Nilai-Nilai Budaya”.
Garapan film ini merupakan ouput dari Penelitian, Penciptaan Seni dan Desain yang dibiayai oleh Dana Dipa ISI Denpasar 2024. Tim terdiri dari Ketua Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum, bersama I Kadek Puriartha, S.Sn., M.Sn, Gede Basuyoga Prabhawita, S.Sn., M.Sn., dan I Putu Raditya Pandet, S.S.Tr., M.Sn.
Selaku Ketua Tim Ni Kadek Dwiyani menjelaskan Film Dokumenter Taksu Carita memiliki fungsi sosial sebagai media edukasi terkait dengan penguatan peradaban manusia dalam pelestarian nilai-nilai budaya. “ Yaitu etika, pola pikir dan tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial. Hal ini menjadi hal urgensi yang harus disosialisaikan kepada khalayak untuk memastikan keberadaan Satua Bali sebagai dalam satu aset tradisi lisan tetap bisa tetap bertahan,” kata Dwiyani, saat dikonfirmasi, Senin (14/10/2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan, cerita rakyat atau di Bali dikenal sebagai satua Bali merupakan warisan nilai-nilai budaya Bali dengan metode penyebaran dari mulut ke mulut kemudian berkembang menjadi media tulis (lontar), cetak (buku), digital dan film. Transformasi media yang terjadi dalam pewarisan satua Bali di Bali terjadi dalam tahapan dan bentuk berdasarkan perkembangan peradaban manusia khususnya di Bali.
“Fenomena ini menjadi hal yang sangat menarik untuk diangkat menjadi film dokumenter, selain digunakan sebagai media edukasi penguatan nilai-nilai budaya Bali, tentunya dalam proses penelitian akan memberikan gambaran terkait pembangunan peradaban manusia melalui pewarisan satua Bali sebagai aset budaya tradisi lisan,” ungkapnya.
Dwiyani menyebut, topik ini dipilih oleh peneliti dengan acuan tema riset dalam Panduan PPKM Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (2021: 110) terkait dengan seni, identitas, kebudayaan dan karakter bangsa, dengan topik seni tradisi dan pewarisan.
Film dokumenter dengan durasi 24 menit ini melibatkan tokoh akademik dan praktisi dalam bidang budaya, khususnya satua Bali, yaitu Prof. Dr. Drs. I Wayan Suarka, M.Hum dan maestro dongeng Bali I Made Taro.
Karya dokumenter Taksu Carita telah didesiminasi di Kota Surabaya pada 9-11 Oktober 2024, tepatnya di SMKN 12 Surabaya pada Jurusan Film dan Televisi, serta di Universitas Ciputra dengan jumlah peserta sebanyak 50 dosen dan mahasiswa yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Industri Kreatif, Universitas Ciputra Dr. Astrid, S.T., M.M, bertempat di ruang Cinema, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Ciputra. (sur)