BADUNG – Angka kejadian copet dan jambret, mengalami penurunan signifikan di wilayah Kuta. Beda halnya dengan dahulu, yang di setiap harinya bisa terjadi tiga hingga empat peristiwa. Demikian disampaikan Kapolsek Kuta, AKP Ketut Agus Pasek Sudina belum lama ini.
“Astungkara untuk wilayah Kuta sudah sangat menurun kriminal jambret dan copet. Kalau saat ini, tidak sampai 10 dalam sebulan. Beda dengan dahulu, yang satu harinya bisa tiga sampai empat kejadian. Meski demikian, hal ini tetap senantiasa kita antisipasi,” ungkapnya.
Bahkan khususnya copet, sudah terbilang mencapai angka terendah. Sudah sejak tiga bulan terakhir, tidak ditemukan aksi copet di wilayah Kuta. “Tiga bulan ini sudah nihil copet. Tinggal jambret-jambret ini saja,” sambungnya.
Dahulu, sambung dia, ada juga yang namanya rayap pantai. Mereka adalah pencuri, yang mengambil barang bawaan wisatawan dengan menggunakan pancing. “Mereka ini biasanya beraksi saat subuh. Mereka menargetkan barang bawaan para wisatawan yang sedang asik menikmati pantai pada pagi hari. Mereka duduk dekat barang bawaan wisatawan, dan mengambilnya dengan menggunakan pancing,” bebernya.
Namun demikian, rayap-rayap pantai ini dipastikan sudah disikapi semua. Mereka sudah diamankan melalui langkah patroli yang secara rutin dilakukan. “Sudah, sudah kita ‘habisi’ semua. Sudah banyak yang kita tangkap,” tegasnya.
Semua itu, menurut dia, adalah berkat komitmen dan sinergitas berbagai pihak. Mulai dari pihaknya di kepolisian, pam swakarsa, serta para petugas keamanan di masing-masing usaha. Sinergi ini diharapkan dapat senantiasa terjalin dengan baik, demi keamanan dan kenyamanan Kuta sebagai destinasi tujuan wisata internasional.
“Dengan jumlah yang terbatas, tentu kami dari kepolisian tidak bisa melakukan pengawasan ini sendiri. Menjaga keamanan dan kenyamanan wilayah ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk masyarakat pada umumnya,” imbuhnya.
Berkenaan dengan peran serta ini pula, usaha-usaha di wilayah Kuta diharapkan dapat melengkapi diri dengan CCTV. Bukan hanya CCTV yang mengarah ke dalam tempat usaha, melainkan juga yang mengarah ke lingkungan sekitar. “Rata-rata memang sudah pasang CCTV. Tapi kebanyakan hanya mengarah ke dalam,” pungkasnya. (adi)