KARANGASEM-Baliho berukuran 4 x 6 meter milik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa, yang dipasang di Banjar/Desa/Kecamatan Kubu, mulai dirusak oknum tidak bertanggung jawab.
Muncul dugaan perusakan dilakukan, buntut dari elektoral pasangan calon dengan nama panggung paket GP (Gus Par-Guru Pandu) dengan tingkat keterpilihan semakin melejit di wilayah tersebut.
Perusakan baliho pasangan calon yang diusung Partai Nasdem dan Partai Golkar itu, baru diketahui oleh tim pemenangan, Senin (30/9/2024) pagi.
“Kejadiannya baru tadi pagi dan sudah kami laporkan ke tim Badan Pemenangan GP Kabupaten,” kata tim Badan Pemenangan Kecamatan Kubu, I Komang Sartika.
Politisi Partai Golkar asal Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, itu, menilai ada yang ganjil di balik perusakan baliho paket yang diusungnya itu. Pasalnya dari belasan baliho berukuran 4 x 6 meter yang di pasang di wilayah Kecamatan Kubu, satu satunya baliho yang dirusak terjadi di Desa Kubu.
“Ini sangat tidak masuk akal. Kalau kerusakan itu akibat hembusan angin, bisa saja baliho yang lain akan mengalami kerusakan yang sama. Tapi ini benar-benar seperti dirobek orang, karena material robekan baliho berserakan di tanah,” ucap Sartika.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Badan Pemenangan GP,, I Made Juwita, membenarkan laporan pengrusakan alat peraga kampanye milik paslonnya itu. “Ya tadi tim kecamatan melaporkan kejadian ini. Dan sekarang tim hukum sedang melakukan kajian,” jelas Juwita.
Politisi Partai Nasdem itu menambahkan, jika dugaan perusakan itu sampai terbukti, selain akan mencederai demokrasi dan tentu akan berimplikasi ke ranah hukum. “Kami sangat menyayangkan hal ini sampai terjadi. Tim kami memasang baliho paslon GP di lahan milik pribadi dan sudah mendapatkan izin dari pemiliknya,” ucap Juwita.
Wakil Badan Pemenangan GP, I Nyoman Celos, sangat menyayangkan insiden perusakan baliho milik paslonnya di Kubu. Terhadap kejadian ini, dia menghimbau agar para relawan GP untuk tidak meniru aksi remeh temeh seperti itu yang sangat mencederai keberlangsungan proses demokrasi yang mesti dilaksanakan dengan riang gembira.
“Mari bersainglah yang sportif. Kalo mau ikut pasang baliho ya silahkan ikut pasang, bila perlu pasang baliho yang lebih besar. Yang pasti dari kami tidak akan melakukan tindakan – tindakan yang remeh temeh seperti itu,” ucap Celos seraya berharap, insiden perusakan baliho di Kubu bisa menjadi perhatian KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara dan pengawas pemilu di Karangasem. (wat)