BULELENG – Gagal mendapat ‘tiket’, kalau tak mau disebut ‘gagal’ menuju kontestasi Pilkada Seretak tahun 2024 di Kabupaten Buleleng, tak membuat DR. dr. Ketut Putra Sedana mengakhiri kepeduliannya terhadap sesama.
Bersinergi dengan yayasan IATP, Putra Sedana yang akrab disapa Dokter Caput tetap peduli dan aktif berderma dan melaksanakan bhakti sosial (bhaksos), menyantuni anak yatim dan kaum duafa.
“Iya, syukur kita masih diberikan kesehatan dan disitulah kita tetap bisa terus untuk melakukan kegiatan sosial, karena memang dasar kita sebagai mahluk sosial, yang tentunya menjadi kebutuhan kita dalam kehidupan bermasyarakat,” tandas Dokter Caput usai menyerakan santunan di Musholla Baabus Suud di Jalan Diponogoro – Singaraja, Minggu (22/9/2024).
Didampingi Syamsul Bahri selaku Ketua IATP Buleleng, Dokter Caput menegaskan apa yang dilakukan bukan semata karena ada tujuan politik.
“Justru kegiatan yang saya lakukan dari awal, dari sekian tahun memang kegiatan sosial. Yang pasti, dari kegiatan sosial akan ada dampak politiknya. Tetap dasar kita adalah kegiatan sosial dan saat ini, kita bersama IATP berbagi dengan kaum duafa dan anak yatim di Kampung Sasak ini,” tandasnya.
Dengan senatiasa peduli dan berbagi dengan kaum duafa maupun anak yatim piatu, Dokter Caput yakin akan ada berkah yang juga patut disyukuri.
“Iya, saya bersyukur, sam pai hari ini kita diberikan kesehatan untuk bisa bermanfaat, dan menjadikan berkah bagi masyarakat disekitar kita,” tandasnya.
Menyikapi gerakan sosial Dokter Caput, Ketua IATP Buleleng Syamsul Bahri mengaku heran sekaligus memupus praduga sebelumnya terhadap aksi sosial yang gencar dilakukan jelang Pilkada.
“Alhamdunilah, Dokter Caput tetap semangat melakukan kegiatan sosial meskipun gagal mencalonkan diri untuk maju di Pilkada Buleleng. Kegiatan sosial tetap dilakukan bersama IATP, menyantuni kaum duafa dan anak yatim piatu,” tandasnya.
Ia menambahkan, pada aksi sosial Dokter Caput di Musholla Baabus Suud hari ini, selain kepada 42 orang anak yatim santunan juga diberikan kepada 30 orang kaum duafa.
“Insyaallah kegiatan sosial yang dilakukan dengan tulus kepada kaum duafa dan anak yantim piatu ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (kar/jon)