KARANGASEM – Bupati Karangasem I Gede Dana membuka Mahasabha Pasemetonan Dukuh Bali di Pura Catur Lawa Ratu Dukuh Besakih, Minggu (8/9/2024). Acara ini menjadi momentum penting dalam mempererat kebersamaan di kalangan Pasemetonan Dukuh Bali.
Dalam sambutannya, Bupati Dana menegaskan bahwa Mahasabha ini adalah sarana strategis untuk memperkuat nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur, sekaligus menegakkan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama Hindu, dan Dharmaning Negara.
“Kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan sebagai upaya kita bersama dalam menjaga dan menegakkan ajaran leluhur kita. Kita semua berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan sangat penting untuk terus memperkuat kebersamaan serta menjalankan kewajiban kita sebagai umat Hindu dan sebagai warga negara,” ujar Bupati Dana.
Bupati Dana juga mengungkapkan harapannya agar Mahasabha ini dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik, berlandaskan ajaran Tri Hita Karana, yang mencakup hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), serta manusia dengan lingkungan (Palemahan).
“Semoga melalui Mahasabha ini, kita bisa menghasilkan para pemimpin yang mampu menjalankan tugas dengan baik, berdasarkan ajaran leluhur kita, terutama konsep Tri Hita Karana. Ini adalah pilar utama dalam menjaga Bali dan mencapai kesejahteraan dunia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati Dana menyoroti perkembangan pesat di Kabupaten Karangasem, baik secara sekala maupun niskala, yang membutuhkan dukungan dari pemimpin berpengetahuan luas, terutama dalam bidang agama. “Pembangunan di Kabupaten Karangasem saat ini sudah semakin berkembang pesat. Saya berharap melalui Lokasabha ini, kita dapat melahirkan para pemimpin yang memiliki dua pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun niskala, yang akan turut serta menjaga dan melindungi pembangunan di wilayah kita ini dengan penuh tanggung jawab,” tegas Bupati Dana.
Ketua Panitia Mahasabha III Pasemetonan Dukuh Bali, I Made Beru Suryawan, dalam laporannya menyampaikan latar belakang kegiatan ini. Pasemetonan Dukuh Bali adalah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang anggotanya terdiri dari semeton yang menyungsung Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh Besakih.
Pasemetonan Dukuh Bali selalu diisi oleh kader-kader yang dibekali dasar-dasar kepemimpinan yang religius, humanis, dan nasionalis dengan tetap berpegang teguh pada prinsip ideologi Pancasila dan UUD 1945. Untuk membentuk kader pemimpin yang berkualitas, program Pasemetonan Dukuh Bali diarahkan pada pembentukan kader yang memiliki pemikiran visioner dan sadar akan jati diri, yang siap mengemban Dharma Agama dan Dharma Negara.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, Pasemetonan Dukuh Bali melakukan sebuah proses yang rasional, sistematis, terukur, dan terstandarisasi melalui Mahasabha III Pasemetonan Dukuh Bali yang dalam rancangannya telah disusun dengan seksama dalam rapat koordinasi,” jelas Suryawan.
Mahasabha kali ini mengusung tema: “Melalui Mahasabha Pasemetonan Dukuh Bali Kita Bangun dan Bangkitkan Rasa Persaudaraan untuk Menciptakan Pemimpin yang Berkualitas.” Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melaksanakan pergantian kepemimpinan yang berkualitas sesuai jati diri Pasemetonan Dukuh Bali, serta membina kerukunan, persatuan, kekeluargaan, dan kebersamaan di antara anggota Pasemetonan Dukuh Bali.
Mahasabha III Pasemetonan Dukuh Bali tahun ini telah melaksanakan kegiatan persidangan, laporan pertanggungjawaban pengurus, serta pemilihan Ketua Umum dan pengurus baru. Peserta kegiatan ini terdiri dari seluruh perwakilan dadya yang ada di Provinsi Bali. Adapun sumber dana kegiatan ini berasal dari urunan semeton dadya se-Kabupaten Karangasem, punia dari semeton Dukuh, dan bantuan pihak ketiga.
Dengan rangkaian kegiatan yang telah dirancang secara matang, Mahasabha III ini diharapkan mampu mewujudkan pemimpin-pemimpin berkualitas yang akan membawa Pasemetonan Dukuh Bali ke arah yang lebih baik dan sejahtera.