GIANYAR – Sekretaris DPC PDIP Gianyar I Ketut Sudarsana didapuk menjadi ‘panglima perang’ atau ketua tim pemenangan paket AMAN (I Made Agus Mahayastra-Anak Agung Mayun ) dalam pertarungan di Pilkada Gianyar 2024.
“Ngih, sudah paten Pak Tut Sana (I Ketut Sudarsana),” ujar I Made Mahayastra saat dikonfirmasi terkait ditunjuknya I Ketut Sudarsana sebagai ketua tim pemenangan pakte AMAN, Selasa (3/9/2024).
Sudarsana asal Singapadu Kaler selain dikenal sebagai politikus ulung, juga seorang pengusaha di bidang jasa keuangan dan kontruksi.
Pada Pileg 2024, Sudarsana meraup 17.100-an suara di dapil Kecamatan Sukawati. Ia tercatat duduk di Kursi DPRD Gianyar selama tiga periode, yaitu 2014-2019, 2019 – 2024, dan 2024 – 2029.
Pada periode kedua di DPRD Gianyar, alumnus UNHI ini menjadi Ketua Fraksi PDIP. Atas keberhasilnya meraup suara tertinggi di DPRD Gianyar, jabatan ketua DPRD Gianyar tengah menantinya.
Sementara itu, paslon Anak Agung Ngurah Kakarsana – I Wayan Tagel Arjana (KATA) hingga kini belum menentukan ketua tim pemenangan.
Kabarnya, ‘panglima perang’ untuk memenangkan paket KATA dari partai Golkar dan sederet nama yang dikenal Masyarakat selama ini, yaitu Ketua DPD Golkar Gianyar, I Kadek Era Sukadana, I Made Sutedja, Gusti Ngurah Anom, dan Masta.
“Tim pemenangan masih pembentukan niki, segera akan ada update nanti,” ungkap Anak Agung Ngurah Kakarsana melalui juru bicaranya.
Sementara, setelah kedua paslon menjalani tes Kesehatan, KPU Gianyar sedang fokus memeriksa berkas syarat calon.
Sampai 13 September 2024, kedua paslon masih diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan atau klarifikasi berkas yang sudah diajukan.
Ketua KPU Gianyar, I Wayan Mura mengatakan, setelah hasil pemeriksaan kesehatan keluar dan selesai pemeriksaan berkas persyaratan Paslon dilanjutkan dengan penetapan Paslon yang agendanya nanti pada 22 September dan pengambilan nomer urut pada 23 September.
“Setelah penetapan Paslon, besoknya Paslon mengambil nomor urut. Tempat pengambilan dan pengundian nomor urut di Balai Budaya Gianyar,” ujarnya lagi. Mengingat tempat di Balai Budaya tidak begitu luas, maka peserta yang bisa masuk di balai budaya akan dibatasi. (jay)