Petugas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan pembinaan ke Sanggar Lebur Gangsa
KLUNGKUNG – Sanggar seni dan tari memiliki peran penting dalam pengembangan seni dan budaya. Diantaranya, sanggar seni dan tari berperan melestarikan dan meneruskan tradisi budaya dari generasi ke generasi.
Sanggar seni dan tari dapat menjadi tempat pendidikan dan pelatihan bagi para seniman muda dalam mengembangkan keterampilan dalam bidang seni dan tari.
Sanggar menjadi ruang bagi para seniman untuk berkreativitas, mendorong inovasi dalam seni dan budaya.
Sanggar Lebur Gangsa Puri Agung Getakan, Dusun Getakan, Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, misalnya, sejak dibentuk tahun 2013, memerankan diri sebagai wadah bagi masyarakat dalam menyalurkan hobi berkesenian.
Menurut Ketua Sanggar Lebur Gangsa, Cokorda Bagus Wiratama,
Sanggar Lebur Gangsa, bergerak dibidang kesenian tabuh dan tari.
“Sanggar ini dibentuk bertujuan untuk mewadahi warga dalam menyalurkan hobi bidang seni dan tari. Sebab dengan berkesenian diharapkan dapat mengurangi kegiatan – kegiatan negatif pada masyarakat, ” tandas Cokorda Bagus Wiratama, Selasa (3/9/2024).
Sanggar Lebur Gangsa mendapat apresiasi dari Kementerian Sosial.
Atas arahan dan informasi dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Klungkung, Sanggar Lebur Gangsa mengajukan dan mendapatkan bantuan dana dari Kemensos RI Rp 50 juta pada tahun 2023. Dana itu untuk usaha penguatan ekonomi kreatif.
Sanggar Lebur Gangsa pun mulai merambah ‘dunia’ baru yakni pengembangan penguatan ekonomi kreatif dengan membuka usaha kerajinan tas wanita berbahan endek khas Kabupaten Klungkung.
“Dari bantuan tersebut sebagian dana digunakan untuk membeli alat – alat pelengkap untuk berkesenian seperti kendang, cengceng, reong . Serta untuk mendukung penguatan ekonomi Sanggar Lebur Gangsa membeli mesin jahit baru serta bahan-bahan untuk pembuatan tas guna menambah hasil produksi,” ungkap Cokorda Bagus Wiratama.
Ia melihat usaha kerajinan tas berbahan endek peluangnya cukup potensial dan menjanjikan. Lebih-lebih Kabupaten Klungkung terkenal sebagai produsen kain endek.
Pesatnya industri pariwisata di Provinsi Bali memberikan harapan usaha kerajinan tas bisa berkembang menyasar wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Kami dari Sanggar Lebur Gangsa mengucapkan terima kasih karena sudah mendapat perhatian dari pemerintah khususnya Kementrian Sosial,” imbuh pria asal Desa Getakan ini. (yan)