BULELENG – Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Uno apresiasi Kabupaten Buleleng sebagai Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif.
Setelah ditetapkan sebagai KaTa Kreatif, Buleleng yang memiliki ragam budaya dan produk kreatif juga layak diusulkan menjadi Unesco Creative City Network.
“Tadi sangat luar biasa sekali produk karya ekrafnya Buleleng, banyak hasil kerajinan tangan dan produk pertenunan yang sangat berkualitas, dimana produk kriya sebagai sektor penghela atau unggulan KaTa Kreatif,” ungkap Sandiaga Uno pada acara Workshop KaTa Kreatif di Puri Seni Sasana Budaya Singaraja, (30/8/2024).
Menparekraf Uno menandaskan sebagai KaTa Kreatif, Buleleng layak diberikan pendampingan untuk diusulkan dan masuk menjadi Unesco Creative City Network.
“Dalam upaya mendukung Buleleng menuju Unesco kita harus persiapan melalui peningkatan interkoneksinya antara lain melalui kapal cepat, jalan tol dan bandara. Selain itu kita lihat peluang untuk peningkatan kapasitas melalui pelatihan, promosi dan produk kriya ekraf sehingga menjadi daya tarik wisata Buleleng kedepan,” tandas Uno diapresiasi Lihadnyana.
Selaku Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengucapkan terimakasih sekaligus mengaku bangga dengan ditetapkannya Buleleng sebagai KaTa Kreatif.
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan penetapan Buleleng KaTa Kreatif merupakan buah dari sinergitas semua pihak, termasuk pendampingan yang dilakukan Tim Kemenparekraf sehingga semua komponen terkait yang didukung 62.000 UMKM mewujudkan ekosistem pariwisata dan perekonomian yang kreatif.
“Kita terus mendukung agar UMKM naik kelas, digitalisasi transaksi bagi UMKM dengan menggunakan Qris salah satunya, selain itu saat BDF kemarin kita gelar fashion show yang wajib menggunakan produk tenun endek Buleleng,” tandas Lihadnyana yang juga mengapresiasi kepedulian Menparekraf terhadap kebutuhan aksesibilitas di Kabupaten Buleleng.
Lihadnyana menambahkan, kendala pariwisata di Buleleng adalah aksesibilitas, dimana sebagai wilayah terluas di Bali dan topografi perbukitan sangat membutuhkan peningkatan aksesibilitas.
“Saat ini dengan adanya shorcut, akses ke Buleleng dari Denpasar bisa lebih cepat,” ungkapnya.
Ia juga berharap pemerintah pusat dapat merealisasikan program peningkatan interkoneksi seperti kapal cepat, jalan tol dan bandara untuk Buleleng.
“Sementara kami di Buleleng yang banyak memiliki obyek wisata sudah mengelola pemasukan dari pajak hotel restoran dengan sistem, sehingga tidak ada kebocoran. Di Bulan Agustus saja mencapai 74,6 % dari target,” pungkasnya. (kar/jon)