DenpasarTerkini

Polisi Dalami Ketidakwajaran Kematian Eks Bupati Jembrana dan Istri

DENPASAR – Penyebab kematian Bupati Jembrana periode 1980-1990, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna (64) pada masih menyisakan teka teki.

Keduanya ditemukan meninggal di rumah Jalan Gurita 4 nomor 6, Sesetan, Denpasar Selatan, Kamis (8/8/2024) sekitar pukul 22.16 WITA dan hingga kini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polresta Denpasar.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan menyebut kematian Ida Bagus Ardana dan istrinya tidak wajar. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik dan autopsi serta Visum Et Repertum kedokteran forensik RS Prof. Ngoerah.

“Kalau meninggal wajar kan seperti sakit atau lainnya, tapi ini sementara disimpulkan diduga tidak wajar,” ujar Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat ditemui di sela-sela kesiapan pengamanan KTT IAF dan HLF MSP di GOR Yudomo, Kepaon, Denpasar, Jumat (30/8/2024).

BACA JUGA:  Acara Pesta Daging Anjing Digrebek Petugas

Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, Polresta Denpasar sedang berusaha memastikan penyebab meninggal dari dugaan ketidakwajaran tersebut.

Jansen belum bisa membeberkan apakah ada luka yang dialami para korban atau tidak. Kemudian, pemeriksaan secara Toksikologi oleh Labfor Polda Bali pun sudah dilakukan terhadap kedua korban maupun beberapa cairan mencurigakan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

“Hasil sementara cairan itu belum ada kaitan dengan kematiannya. Nama jelas cairan itu nanti akan disampaikan,”ungkapnya.

BACA JUGA:  Fakta Mencengangkan Kematian Eks Bupati Jembrana dan Istri

Selain hasil pemeriksaan kedokteran forensik, Polisi juga memeriksa 26 saksi, dari pihak keluarga dan tetangga.
Komputer kerja korban dan meminta riwayat GPS mobil milik Rental yang digunakan oleh saksi yang terkahir kali bertemu korban juga tidak luput diperiksa. “Baru setelah itu akan melakukan gelar perkara untuk menentukan proses selanjutnya,”tandas mantan Kapolresta Denpasar ini.

Kombes Jansen menampik pihaknya lambat dalam mengungkap penyebab kematian korban.

“Bukan lambat. Jadi, teman di Polresta sedang mendalami, kenapa perlu waktu untuk mengungkap, agar polisi tidak salah menyimpulkan nantinya, jadi sekarang dicocokkan dulu semua hasil pemeriksaan, setelah komplit baru diungkap semuanya,” tegasnya. (dum)

 

Back to top button