KlungkungSeniTerkini

Permainan Gerak Kaki Jadi Modal Utama Dalam Tari Bapang Barong

Workshop Kesenian yang diadakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung bertujuanmelestarikan dan menumbuh kembangkan talenta-talenta muda dibidang seni dan budaya

KLUNGKUNG –Menumbuhkan talenta-talentamuda di bidang seni dan budaya membutuhkan pendekatan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Pendekatan secara menyeluruh dengan memperhatikan berbagai faktor pendukung, anak-anak muda dapat didorong untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.

Sehingga mereka pun dapat berkontribusi secara signifikan dalam bidang seni dan budaya. Beberapa faktor pendukung yang perlu diperhatikan seperti akses pendidikan dan pelatihan, fasilitasi talenta muda dengan mentor atau profesional, fasilitas dan sarana.

Ruang untuk berkarya, dukungan finansial, promosi, keterlibatan komunitas serta apresiasi sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian prestasi karya talenta muda.

Dalam rangka melestarikan dan menumbuh kembangkan talenta-talenta muda di bidang seni dan budaya, Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Museum Semarajaya mengadakan workshop kesenian, Jumat (30/8/2024).

Workshop dengan tiga topik yakni tentang barong, gamelan selonding dan gamelan saron,melibatkan siswa SMA/SMK di Kabupaten Klungkung. Workshop menghadirkan narasumber, Putu Agus Darmajaya,S.Sn, Putu Adi Septa Sweca Putra dan Putu Rai Dhira Aditya, ketiganya merupakan praktisi.

“Workshop ini bertujuan melestarikan dan menumbuh kembangkan talenta-talenta muda di bidang seni dan budaya yang diharapkan dapat melestarikan dan mewarisi seni dan budaya Bali,” tandas Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung Ketut Suadnyana.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Atraksi Melestarikan Seni dan Budaya Daerah Kabupaten Klungkung (Aksiku).Sebelumnya telah dilaksanakan workshop gender,topeng, kendang tuggal dan janger.

Dalam workshop terungkap, barong merupakan benda sakral yang sangat disucikan oleh masyarakat Hindu Bali. Barong Ket merupakan salah satu unsur dominan dari seni barong di Bali. Sering disebut sebagai banaspati raja.

Barong Ket adalah sosok berkaki empat (ditarikan dua penari) yang merupakan perpaduan antara boma,lembu atau singa. Bentuk topeng (punggalan) mengingatkan pada wajah boma yang biasanya ditempatkan pada pintu masuk atau kuri agung.

Badan (awak atau raga) terdiri dari ekor yang panjang dan berbulu panjang,mengingatkan akan sosok lembu atau sapi. Bulu-bulu panjang yang menyelimuti sekejur tubuhnya mengingatkan akan sosok seekor singa.

Tari bapang barong adalah sebuah tarian yang lahir dari jalinan gerak kaki, topeng ditunjang dengan gerakan badan. Dalam tari bapang barong permainan gerak kaki dan topeng menjadi modal utama agar tarian itu benar-benar terkesna hidup dan metaksu. Oleh karena itu setiap penari barong (juru bapang) harus mempu melakukan gerak-gerak kaki dan tangan yang terkoordinasi dengan baik. (yan)

Back to top button