PemerintahanSosialTabananTerkini

Pelatihan Pengelolaan Website Puskesmas, Langkah Menuju Keterbukaan Informasi Publik di Tabanan

TABANAN — Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan telah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Website bagi pegawai puskesmas di seluruh wilayah kabupaten.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari mulai 28 hingga 30 Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai puskesmas dalam mengelola dan memanfaatkan website sebagai sarana komunikasi dan informasi publik.

Sebanyak 20 puskesmas dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tabanan terlibat dalam pelatihan ini, masing-masing diwakili oleh dua peserta, sehingga total peserta mencapai 40 orang.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan fokus pada materi yang cukup kompleks dan aplikatif, meliputi pengenalan sistem website menggunakan model Content Management System (CMS), teknik fotografi dasar dengan menggunakan ponsel, teknik dasar penulisan berita dan artikel, serta pemanfaatan beberapa aplikasi desain pendukung website.

Materi pelatihan disampaikan dengan metode praktek langsung, dan setiap sesi pelatihan berlangsung selama empat jam per hari. Pendekatan ini dirancang untuk memastikan peserta tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkannya secara langsung.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan, I Made Sumerta Yasa, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya penting untuk memenuhi standar keterbukaan informasi publik bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan pelayanan langsung kepada masyarakat.

BACA JUGA:  9 Polisi di Bali Terlibat Narkoba hingga Pelecehan Seksual Dipecat

“Sebelumnya, puskesmas di Tabanan belum memiliki website. Oleh karena itu, kami telah membuatkan 20 website untuk puskesmas dan langsung mengadakan pelatihan untuk pengisian data serta pembuatan artikel. Kami berharap inisiatif ini akan membawa hasil positif bagi Kabupaten Tabanan, terutama dalam meningkatkan transparansi informasi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar tentang bagaimana cara mengelola website, tetapi juga tentang pentingnya keahlian dalam fotografi dan desain untuk memperkaya konten website mereka.

Teknik fotografi dasar dengan ponsel, misalnya, memberikan pemahaman tentang bagaimana menghasilkan gambar yang berkualitas untuk dipublikasikan di website.

Selain itu, peserta juga mempelajari cara menulis berita dan artikel yang menarik dan informatif, yang diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dengan layanan yang diberikan oleh puskesmas.

Ni Luh Inten Lestari, salah satu peserta dari Puskesmas Kediri, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan pengalaman baru dan menantang.

“Beberapa istilah teknis mengenai website memang membuat kami sedikit bingung pada awalnya. Namun, pelatihan ini dilaksanakan dengan praktek langsung, sehingga kami bisa lebih memahami materi yang diberikan. Mengelola website ini memang membutuhkan keahlian dan waktu khusus. Kami berharap dapat melaksanakan tugas ini dengan baik dan memberikan informasi yang akurat dan up-to-date,” ujar Ni Luh Inten Lestari.

BACA JUGA:  Hampir Sebulan Dilantik, DPRD Buleleng Belum Punya Fraksi dan Pimpinan Difinitif

Pihak Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan berharap agar pelatihan ini tidak hanya menghasilkan website yang fungsional, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik di setiap puskesmas.

Dengan adanya website yang dikelola secara efektif, masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi terkait pelayanan kesehatan, berita terbaru, serta berbagai artikel yang relevan.

Inisiatif ini juga diharapkan dapat mendukung upaya Kabupaten Tabanan dalam mencapai transparansi dan keterbukaan informasi yang lebih baik. Sebagai langkah awal yang positif, keberhasilan pelatihan ini akan dinilai dari sejauh mana peserta dapat mengelola dan memperbarui website puskesmas mereka secara efektif dan konsisten.

Dengan adanya pelatihan ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kualitas layanan publik dan pengelolaan informasi, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi masyarakat di seluruh Kabupaten Tabanan. (jon)

Back to top button