DENPASAR – Tiga pemanah putra Denpasar yang masuk kontingen Bali untuk berlaga di PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sudah siap tempur.
Ketiga pemanah itu tak lain Gusti Fazli Kertinegoro, Bagus Gede Agus Yudistiawan atau Dewade yang akan turun di Divisi Recurve dan Adhinata Bhujangga yang akan berlaga di Divisi Nasional. Meski persaingan ketat namun tetap peluang sama.
Dari sisi prestasi memang kemampuan dan performa berbeda-beda. Namun ketiganya tetap merupakan pemanah muda masa depan Denpasar dan Bali. Dan PON 2024 akan menjadi pelecut ketiganya untuk berebut medali dengan performa terbaiknya.
“Kalau pernah masuk Timnas Panahan Indonesia itu Dewade namun kalau secara prestasi Gusti Fazli panggilan Gusti Fazli Kertinegoro sudah dua kali meraih juara di Kejurnas Junior tahun 2023 dan juara di Popnas pada tahun sama. Bedanya sebelumnya kalau Dewade belum pernah juara di Popnas. Kalau dari sisi prestasi lebih bagus Gusti tapi dari sisi skor masih seimbang untuk keduanya,” tutur Wakil Ketua I Pengkot Perpani Denpasar Infithar Fajar Putra di Denpasar, Rabu (28/8/2024).
Sedangkan untuk Adhinata Bhujangga atau Nata diakui pria yang juga Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Perpani Bali itu, pernah juara di Kejurnas Junior beregu putra. Kalau individunya Nata di level nasional belum menampakkan diri karena persaingan ketat. Semoga di TC Desentralisasi dan TC Sentralisasi ini mampu meningkatkan poinnya.
“Kami harap Nata bisa memberikan yang terbaik karena di Divisi Nasional itu di individu ada dua medali yakni untuk kualifikasi dan individu, sehingga peluang medali bagi Nata juga terbuka. Sedangkan untuk di divisi Recurve hanya ada medali di individual yakni di eliminasi saja,” tambah Fajar Putra.
Meski demikian salah seorang dari dua pemanah putra Denpasar memungkinkan turun di nomor Recurve Mix, karena di tim panahan PON Bali ada pemanah recurve putri Badung yakni Mirza.
Terkait dengan rival, Fajar Putra yang juga pengurus PB Perpani itu mengaku bila Divisi Recurve mudah dipetakan dengan acuan penghuni Tim Nasional (Timnas) Panahan saat ini. Sementara untuk Divisi Nasional sulit dipetakan karena tidak ada Pelatnas.
“Provinsi rival jika mengacu di timnas ada Rio Ega dari Jawa Timur, DI. Yogyakarta ada Arif Ribangestu, Bagas Jawa Tengah (Jateng) dan Akhmad Khoirul Baasith. Malah Baasith ini pernah kalah dengan Gusti Fazli di Kejurnas Junior kalau tidak salah kalah 0-6,” sebut Fajar Putra.
Dijelaskannya juga, untuk peraih emas PON 2021 di Papua lalu dari Jambi yakni Hanif Wijaya absen di PON 2024 karena tugas di Lebanon. Dan secara kekuatan pemanah sebenarnya merata, hanya selain yang diwaspadai pemain timnas juga mantan penghuni timnas yang kini kembali ke daerahnya.
“Terkait target panahan dipancang 1 emas sedangkan hasil di PON Papua, panahan meraih 1 perunggu,” pungkas Fajar Putra. (ari/jon)