(dari kiri ke kanan) Honesti Basyir selaku Direktur Group Business Development Telkom, Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah , Direktur Wholeseal &Internasional Service Telkom Bogi Witjaksono dan CEO PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) Budi Satria Dharma Purba disela jumpa pers, Selasa (27/8/2024).
BADUNG – Bali memang menjadi magnet bagi kegiatan-kegiatan pertemuan tingkat tinggi level internasional. Seperti halnya ajang internasional yang digelar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) yaitu acara tahunan BATIC (Bali Annual Telkom International Conference) yang kini memasuki tahun kesembilan dilaksanakan di Nusa Dua, mulai 27-30 Agustus 2024.
CEO PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) Budi Satria Dharma Purba mengungkapkan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) yang akan berlangsung 3 hari di Bali memberikan dampak bagi ekonomi Bali.
“Acara Batic di Bali memasuki tahun ke sembilan ini dihadiri 1.300 orang dari 40 negara, 50 persen diantaranya dari luar negeri , ini membawa pengaruh bagi ekonom Bali, para peserta ini rata- rata stay atau tinggal di Bali 1 Minggu, dampaknya sangat positif bagi ekonomi Bali.” jelas Budi Satria saat ditemui disela jumpa pers serangkaian pelaksanaan Batic di Westin, Nusa Dua, Selasa (27/8/2024).
Dikatakan, terkait pertemuan tahunan ini, pihaknya menjelaskan, BATIC 2024 akan kembali mempertemukan para pelaku industri telekomunikasi, komunitas, dan expert telco global dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan saling bertukar wawasan.
BATIC 2024 telah bertransformasi menjadi sebuah ajang inovasi dan kolaborasi. Konferensi ini merupakan kontribusi Telin terhadap komunitas digital dan telekomunikasi. Dengan peserta dari lebih dari 40 negara, BATIC 2024 menjadi sebuah wadah global dimana peserta dapat bertukar kreativitas dan berbagi ide, serta mengikuti diskusi menarik dengan topik seputar industri digital dan telekomunikasi.
PT Telin yang fokus pada pengembangan kabel laut internasional , kata Budi sedang merancang koneksi ke berbagai kawasan strategis di sejumlah negara di dunia. “ Jadi pengembangan kabel Indonesia Amerika sudah ada, sekarang tambah lagi, dimana kebutuhan orang mau streaming, zoom dan sebagainya, kebutuhan layanan cukup tinggi, ada beberapa rute baru , Kabel laut ibarat penerbangan, koneksinya harus banyak, seperti kawasan Timur Indonesia, Manado, Filipina, Jepang, Korea Selatan ini yang akan dikembangkan,” ungkapnya. (sur)