GIANYAR – I Made Mahayastra dan Anak Agung Mayun (AMAN) mendapat rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju di Pilkada Gianyar 2024.
Setelah pengumuman rekomendasi dari Ketua Umum Megawati Soekarno Putri, jajaran DPC PDIP Gianyar melakukan rapat di Kantor DPC PDIP Gianyar, Jalan Banteng, Buruan, Blahbatuh, Kamis (22/8/2024), untuk persiapan pendaftaraan bagi paslon Bupati I Made Mahayastra dan wakilnya Anak Agung Mayun ke KPU pada 29 Agustus 2024.
I Made Mahayastra merupakan Ketua DPC PDIP Gianyar asal Desa Melinggih, Payangan. Sedangkan Anak Agung Mayun merupakan adik kandung Anak Agung Brata dari Puri Agung Gianyar.
Kedua pasangan ini telah berpaket sejak jabatan bupati-wakil bupati periode pertama 2018-2023.
I Made Mahayastra mengatakan, saat ini rekomendasi sudah dipegang dari PDIP dan Perindo, bahkan Perindo lebih dulu menelorkan rekomendasi. Tidak menutup kemungkinan juga akan didukung oleh partai lain.
“Kita menunggu sampai batas waktu. Tanggal 29 Agustus kita akan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon,” ujarnya didampingi Ketua DPW Perindo Gianyar Ngakan Ketut Putra dan Sekretaris DPC PDIP Gianyar I Ketut Sudarsana.
Dalam pendaftaran nanti, paket AMAN akan diringi dengan parade budaya. Bahkan, 425 baleganjur dari masing-masing banjar sudah mendaftar akan mengiringi mendaftar ke KPU. Selain itu, ada adi mardangga dan sanggar paripurna menyiapkan ratusan seniman untuk menampilkan fragmentari, ditambah 700 cak, serta grumbuyungan dari Desa Adat Talepud dan Belong.
“Adanya parade budaya saat pendaftaraan membuat suasana menjadi lebih happy, meriah. Hampir mirip 5 tahun lalu mungkin seluruh Bali akan mengunakan konsep parade budaya karena budaya merupakan warisan adiluhung, yang di dalamnya ada kedamaian, ada unsur seni, usur kehidupan. Kalau semua ada setuhan budaya tentu akan nyaman. Akan bergembira menyongsong perhelatan demokrasi di 27 november 2024,” ujarnya.
Tak hanya PDIP, atraksi budaya lainnya yang juga dipersembahkan oleh Perindo.
“Ada tari dari NTT dan komuntas lainnya yang masih mulai mendaftar beberapa hari kedepan,” ujarnya.
“Hampir habislah banjar di Gianyar kalau dilihat persentasenya. Kalau jumlah Banjar di Gianyar kan 515. Yang tidak mengirim karena tidak punya gong, banjarnya jadi satu. Pas ada upacara ngaben mereka sudah konfirmasi,” ujarnya.
Bahkan menariknya, mengkonsulidasi ratusan baleganjur tanpa biaya dari DPC.
“Jadi, ini tanpa biaya tanpa konsumi, konsumi akan tanggung sendiri. Mereka mensupport bergotong royong. Mudah mudahan disaat pimilihan bupati dan wakil bupati seperti itu juga nanti harapan kita. Target kemenangan 70%, baleganjur representasi banjar yang memberikan dukungan,” jelasnya. (jay)