KARANGASEM– Mahasiswa Poltekpar Bali, Komang Jonathan (19) tersesat di Gunung Agung. Pemuda asal Jimbaran, Kuta Selatan itu ditemukan tim SAR gabungan pada ketinggian 1962 Mdpl, Minggu (18/8/2024).
Informasi yang dihimpun, Jonathan mendaki Gunung Agung melalui Pura Pasar Agung, Desa Adat Sibetan di Wilayah Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Sabtu (17/8/2024) malam.
Korban mendaki bersama empat rekannya sesama mahasiswa Poltekpar Bali. Pendakian dimulai sekitar pukul 04.20 Wita dan sekitar pukul 16.00 Wita, mereka sampai di ketinggian sekitar 2600 Mdpl.
Saat itu, Komang Jonathan menyampaikan ke teman-temannya merasa lapar, dan memilih mendahului turun gunung. Sedangkan empat mahasiswa melanjutkan pendakian.
Sekitar pukul 17.00 Wita, keempat mahasiswa sampai di ketinggian 2800 Mdpl dan memutuskan turun gunung.
Sekitar pukul 21.40 Wita, keempatnya tiba di Pasar Agung (tempat mengawali pendakian), tapi tidak mendapati Komang Jonathan. Mereka pun panik dan langsung menanyakan kepada warga sekitar, tapi tak seorang pun yang mengetahui.
Kemudian, seorang mahasiswa melapor kejadian kepada kepala wilayah setempat, dan diteruskan ke Koordinator Pos SAR Karangasem.
Mendapat ada pendaki yang tersesat, Basarnas langsung turun ke lokasi, Sabtu malam (17/8). Namun karena situasi sudah sangat gelap dan alasan keamanan, upaya pencarian baru bisa dilanjutkan dilanjutkan pada Minggu (18/8/2024) pagi.
Pencarian pendaki tersesat itu dilakukan sekitar Pukul 07.00 Wita, tim SAR gabungan berjumlah sekitar 25 orang menyusuri lereng Gunung Agung untuk mencari keberadaan Komang Jonathan.
Upaya evakuasi membuahkan hasil. Sekitar Pukul 10.59 Wita, Komang Jonathan ditemukan selamat di ketinggian 1962 Mdpl.
“Pencarian dilakukan pagi tadi, dan korban tersesat berhasil kami temukan dalam keadaan selamat,” kata Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.
Sekadar diketahui, Pura Pasar Agung, Desa Sibetan menjadi salah satu wilayah yang dilarang untuk melakukan pendakian. Terkait larangan tersebut, pihak Desa Adat Sibetan sudah memasang papan larangan. Sayang kendati sudah ada papan pemberitahuan tersebut, kelima mahasiswa Poltekpar Bali itu abai dan tetap membandel untuk melakukan pendakian. (wat)