DENPASAR – Adanya oknum dua pengurus KONI Bali yang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke salah satu cabang olahraga (cabor) justeru lebih banyak mengurusi dana peralatan dinilai tidak etis.
Pasalnya monev sendiri tujuannya bukan seperti itu dan melenceng dari tujuan monev itu sendiri. Apalagi parahnya oknum tersebut sampai menyinggung pribadi Ketua Umum cabor yang dimonev tersebut.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali Nyoman Yamadhiputra yang dikonfirmasi soal adanya kejadian tersebut. Menurutnya memang tidak etis kalau ada monev justeru soal dana yang diurusi.
“Ya tidak etislah karena monev itu tujuannya untuk memberikan motivasi kepada atlet yang di monev termasuk melihat dan mengetahui sejauh mana perkembangan teknis dan fisik para atlet tersebut,” tutur Nyoman Yamadhiputra saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2024).
Diakui mantan Binpres KONI Bali itu, kemungkinan yang melakukan monev itu merupakan pengurus KONI Bali yang belum pernah melakukan monev, sehingga kurang paham terhadap tugas dari monev itu sendiri.
“Monev itu sendiri yang seperti saya katakana tadi tak lain yakni memberikan motivasi kepada atlet agar tetap semangat dalam berlatih dan menjadi satu kesatuan tim yang benar-benar siap mengahdapi PON 2024. Juga melakukan evaluasi soal perkembangan persiapan atlet biliar sampai saat di monev tersebut,” tambah Yamadhiputra.
Dengan adanya kejadian itu lanjutnya, dirinya akan memberitahu oknum yang monev tersebut, sehingga tak terjadi pada cabang olahraga (cabor) lainnya saat di monev oleh oknum yang monev itu.
“Ya agar jangan terjadi ke cabor lainnya karena itu merupakan dapur masing-masing cabor. Itu khawatirnya justeru mengganggu konsentrasi atlet atau pelatih saat melakoni latihan secara serius,” sebut Yama.
Terlepas dari itu semua, cabor yang baru pertama kali mengikuti PON yakni di PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) yakni petanque kabarnya dibantu dan peralatan mencapai Rp 31 juta. Jumlah tersebut lumayan banyak untuk cabor yang baru dipertandingkan secara resmi di PON 2024.
Meski demikian hal itu sangat membantu karena bisa mencukupi untuk cabor petanque yang tidak banyak membutuhkan peralatan dan tidak perlu sewa tempat untuk berlatih.
“Ya cukup tutup Ketua Umum Pengprov FOPI Bali, dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa. (ari/jon)