KARANGASEM – Secara mengejutkan, DPP Partai Gerindra mengeluarkan rekomendasi kepada I Gede Dana (PDI Perjuangan) dan I Nengah Swadi.
Keluarnya rekomendasi ini sekaligus menguatkan koalisi merah putih pada Pilkada Serentak 2024 di Karangasem.
Ketua DPC PDI Perjuangan Karangasem, I Gede Dana saat dikonfirmasi, Senin (12/8/2024) membenarkan hal itu.
“Iya, Partai Gerindra merekomendasi saya sebagai bakal calon bupati dari PDI Perjuangan dan berpasangan dengan Pak Nengah Swadi,” kata Gede Dana.
Gede Dana memastikan dengan keluarnya rekomendasi Partai Gerindra itu, Merah-Putih di Karangasem akan semakin kuat dalam menghadapi Pilkada mendatang.
“Sekarang arah koalisinya semakin pasti, yakni Merah Putih. Tapi tidak menutup kemungkinan akan mengarah pada koalisi kebangsaan, karena masih ada partai lain yang ikut bergabung,” kata Gede Dana yang saat dikonfirmasi mengaku sedang berada di Ibu Kota Negara (IKN).
Hal senada juga disampaikan Nengah Swadi. Sebagai bakal calon yang direkomendasikan mendampingi calon petahana I Gede Dana (Bupati Karangasem masih aktif), ia mengaku sudah menerima surat rekomendasi tersebut.
“Saya masih di Jakarta bersama Pak Suyasa (Ketua DPC Gerindra Karangasem) dan Pak Made Muliawan Arya ( Ketua DPD Gerindra Bali) rapat bersama DPP,” ungkap Swadi.
Sementara itu, bocoran yang didapatkan DPP Partai Gerindra sudah mengeluarkan rekomendasi I Gede Dana dan I Nengah Swadi untuk bakal calon bupati dan wakil Bupati Karangangasem dengan nomor 08-1228/Rekom/DPP/GERINDRA/2024.
Surat sakti tersebut langsung ditandatangani Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto per tanggal 7 Agustus 2024.
Rekomendasi DPP Partai Gerindra juga memuat beberapa lima poin penting, yakni, Gede Dana dan I Nengah Swadi yang sudah direkomendasikan menjadi pasangan bakal calon Bupati Karangasem dan Wakil Bupati Karangasem diminta terus melakukan koordinasi dengan pengurus DPD, DPC, PAC dan Pimpinan Ranting Partai Gerindra untuk menyusun dan melaksanakan kerja pemenangan di Karangasem.
Selain itu, melaksanakan kerja terukur untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas pasangan calon Kepala Daerah yang diusung dan Partai Gerindra.
Kandidat yang direkomendasi bersedia mentaati Manifesto Perjuangan, AD/ART dan arahan partai Gerindra. Poin terakhir, DPP Partai Gerindra akan memantau pelaksanaan penugasan tersebut dan akan melakukan evaluasi terhadap rekomendasi yang dikeluarkan jika diperlukan.
Desas-desus berkembang, Partai Gerindra merekomendasikan Gede Dana-Swadi, buntut dari pecahnya parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Karangasem dalam menghadapi Pilkada, 27 November mendatang.
Kabarnya ketegangan terjadi karena kader yang mereka usung saling sikut dan tidak ada yang mau mengalah. Mereka sama-sama ngotot untuk maju menjadi calon Bupati.
Sebagai koordinator KIM, Partai Gerindra merasa diingkari dengan kondisi itu. Pasalnya dalam beberapa kali pertemuan yang digelar di Denpasar, KIM bersepakat bahwa partai yang memperoleh kursi terbanyak di DPRD Karangasem dikedepankan untuk diusung menjadi calon Bupati.
Kesepakatan yang dibuat dalam sekejap berubah. Ini terjadi buntut dari manuver I Wayan Geredeg–Bupati Karangasem dua periode (2005-2010/2010-2015) sekaligus mantan Ketua DPD Golkar Karangasem yang ngotot mengajukan I Nengah Sumardi sebagai calon Bupati Karangasem dari KIM dengan dalil logistik.
Sumber berkompeten di lingkaran Partai Gerindra, menyebutkan, manuver Geredeg yang dimainkan di hadapan Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, membuat kader partai besutan Prabowo Subianto itu gerah.
Mereka merasa dilecehkan, karena dari perolehan kursi di DPRD lebih unggul dari Golkar. Bukan itu saja, Partai Gerindra juga saat ini berada dalam lingkaran kekuasaan setelah Ketua Umumnya terpilih menjadi Presiden.
“Ya, dia ngotot agar Pak Nyoman Suyasa mau menjadi wakilnya Pak Sumardi. Ini kan pelecehan. Pak Suyasa itu Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem dan sekarang menjadi Wakil DPRD Provinsi Bali. Selain itu, partai kami memiliki Presiden, dan perolehan kursi di DPRD Karangasem, Gerindra lebih unggul dari Golkar,” ucap sumber yang keberatan namanya diwartakan. (wat)