DaerahKlungkungPolitikTerkiniTerpopuler

Koalisi Nawasena di Klungkung Mulai Goyang, Hari-Hari Krusial Bagi Tjok Wisesa

KLUNGKUNG – Bakal calon bupati Klungkung, Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa alias Tjok Wisesa dituntut mampu mengelola dinamika di tubuh Koalisi Nawasena secara efektif sehingga fokus pada tujuan bersama, bisa ikut bertarung pada kontestasi Pilkada Klungkung 27 November 2024 mendatang.

Tokoh Puri Agung Klungkung yang sejak awal komitmen maju menjadi bakal calon bupati lewat Koalisi Nawasena,diberikan waktu seminggu untuk membangun konsolidasi sekaligus ada kejelasan soal kesiapan ongkos politik saat tarung Pilkada.

Tjok Wisesa diminta kembali bertemu dengan anggota Koalisi Nawasena antara Selasa (13/8/2024) atau Kamis (15/8/2024). Belum lagi informasi ada tarik ulur soal kandidat yang akan mendampingi Tjok Wisesa sebagai bakal calon wakil bupati.

Persoalan bertambah ketika ada indikasi beberapa anggota Koalisi Nawasena mulai goyang memilih bermanuver dengan melirik kandidat lain. Manuver itu mengusik konsentrasi dan kepercayaan Tjok Wisesa.

Ditemui di Puri Agung Klungkung, Selasa (6/8/2024), Tjok Wisesa terang-terangan mengungkapkan, banyak dinamika di tubuh Koalisi Nawasena. Ada informasi ada partai (anggota koalisi) mulai tidak komitmen.

Ada juga potensi beberapa anggota koalisi bakal cabut diri dari koalisi beranggotakan 6 parpol. Ini karena partai tersebut mengikuti kebijakan atau arahan dari jajaran struktur partainya.

“Isunya sudah ada partai yang mulai belak belok. Ada pula informasi Perindo ke (gabung) PDIP,PSI cenderung ke Gerindra. Yang masih kuat komitmennya Hanura, Nasdem dan Demokrat. Kalau Golkar alasannya menunggu keputusan partai,”kata Tjok Wisesa.

BACA JUGA:  Perebutan Posisi Wakil Ketua Dewan Jatah Golkar Sengit, Bahlil Akhirnya Tunjuk Tjok Agung

Jika tiga partai, Hanura, Nasdem dan Demokrat yang tetap kuat bertahan dalam koalisi maka pupus sudah harapan Tjok Sumara Wisesa bisa ikut bertarung di Pilkada Klungkung melalui kendaraan Koalisi Nawasena.

Pasalnya, dari tiga partai dimaksud belum memenuhi syarat 20 persen dari 30 kursi DPRD atau minimal 6 kursi untuk bisa mengusung calon sendiri. Hanura hanya mengoleksi 3 kursi, Nasdem 2 kursi sedangkan Demokrat sama sekali tidak meloloskan wakilnya ke DPRD Klungkung pada Pemilu 2024 lalu.

“Saya akan update (sampaikan perkembangan) ke koalisi tanggal 13 atau tanggal 15 ini.Semuanya akan saya sampaikan masalah kesiapan paket (bakal calon wakil),kesiapan tim kampanye, deklarasi, relawan termasuk kesiapan ongkos politik.Minggu-minggu ini jadi krusial buat saya, bisa tidaknya maju,”ungkap Tjok Wisesa.

Ia mengisyaratkan soal bakal calon wakil bupati dan kesiapan finansial menguras energinya. Diawal, Tjok Wisesa mengaku menyerahkan kepada anggota koalisi untuk menentukan bakal calon wakil bupati. Tapi awal Juli lalu, koalisi belum mampu menelorkan bakal calon wakil bupati.

“Sehingga diserahkan kembali ke saya. Setelah saya sodorkan nama Pak Sony ( Gede Artison), Golkar yang protes. Golkar menanyakan kenapa harus Soni. Golkar lalu menyodorkan nama Gede Risky Pramana. Saya bicara dengan Risky, ia mengatakan tidak siap. Jadinya masih tarik ulur,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Deklarasi Damai Polda Bali, Bawaslu Bali Ajak Masyarakat Terlibat Aktif Awasi Pilkada

Soal kesiapan ongkos politik, Tjok Wisesa menyampaikan ada pihak yang sudah menyatakan siap membantu mendanai asal dirinya sudah resmi mendaftar di KPU. Ia juga mengungkapkan mendapatkan informasi ada kandidat lain yang juga melobi anggota koalisi, dimana kandidat itu siap bergabung dengan koalisi jika tidak dapat rekomendasi dari partainya.

“Dalam waktu sesempit ini masih bisa partai bermanuver. Tapi kalau saya selaku kandidat tetap komitmen. Karena saya komitmen maju untuk Klungkung 1 (kandidat bupati), konsekuensinya saya menyiapkan segalanya,” imbuh Tjok Wisesa.

Ketua DPC Partai Demokrat Gede Artison Andarawata yang akrab disapa Sony pun menyatakan ada tarik ulur soal penentuan bakal calon wakil bupati di tubuh koalisi.

“Masih berproses masih tarik ulur. Biar tidak gegabah, gimana ya belum lekad-lekad (belum ada keputusan). Nawasena juga berhitung siapa yang kuat itu dipasangkan.Kan tidak harus tiang (saya),” kata Sony.

Setali tiga uang, Ketua DPC Partai Hanura Wayan Buda Parwata, sebelumnya juga mengatakan hal serupa, koalisi belum memutuskan siapa yang bakal diusung. Kata Buda Parwata,semuanya masih cair, komunikasi politik tetap berjalan.

“Beberapa hari lalu koalisi bertemu,masih tetap solid. Sekarang menunggu Pak Tjok siapa pasangannya.Belum ada kepastian juga,masih ada waktu kami akan bertemu lagi,”ujar Buda Parwata.  (yan)

Back to top button