KARANGASEM-Partai Golkar sepertinya masih menunggu momen yang tepat untuk mengeluarkan rekomendasi terhadap bakal calon kepala daerah (bacakada) yang diusung dalam Pilkada serentak di tanah air. Alotnya rekomendasi dikeluarkan, membuat kader di bawah “berteriak”.
Di Karangasem, proses penjaringan bacakada melibatkan tiga kandidat, yakni I Nengah Sumardi (kader partai Golkar, I Nengah Swadi dan I Gusti Ngurah Parwata (tokoh independen).
Dari ketiga kandidat itu, Sumardi dan I Nengah Swadi dikabarkan bersaing untuk bisa mendapatkan surat sakti dari Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Munculnya nama Swadi yang dikabarkan memiliki peluang besar mendapatkan rekomendasi, membuat kader dibawah berteriak. Mereka berharap, agar DPP lebih mengedepankan kader partai ikut dalam proses penjaringan bacakada tersebut.
Adalah I Nyoman Musna Antara (Ketua PK Kubu) dan I Nyoman Sartika (Wakil Ketua DPD II Golkar Karangasem), yang menyuarakan hal itu dalam rapat pleno terkait penjaringan calon pimpinan Dewan Karangasem, Minggu (4/8/2024).
Musna Antara dan Sartika dengan kencang melakukan penolakan kepada Swadi untuk mendapatkan rekomendasi tersebut. Alasanya Swadi bukan kader Golkar. Keduanya berharap, agar Ketua DPD II Golkar Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan bisa memperjuangkan I Nengah Sumardi sebagai kader Golkar tulen bisa mendapatkan rekomendasi tersebut.
Harapan yang sama juga disampaikan ke Wakil Sekretaris DPD Golkar Bali Muammar Khadafi, yang hadir dalam rapat pleno tersebut.
“Pak Sumardi menjadi satu-satunya kader yang tersisa dalam proses penjaringan bacakada Partai Golkar. Ini harus diperjuangkan karena beliau satu-satunya kader kita yang masih tersisa dalam proses penjaringan yang dilakukan DPP. Saya siap all out mendukung dan siap berada di barisan depan,” tegas Musna Antara, sembari meluruskan, bahwa dirinya terpantik ikut maju Pilkada Karangasem karena munculnya nama Swadi yang bukan kader partai ikut dalam proses penjaringan Partai Golkar.
Hal yang sama dilontarkan Komang Sartika. Dia mengatakan, sebagai kader Golkar yang berjuang membangun dan membesarkan Golkar di Kecamatan Kubu, ia berharap agar calon bupati yang direkomendasikan benar – benar memiliki darah Golkar sejati dan buka abu-abu.
“Partai Golkar tidak kekurangan SDM dan mampu menjadi seorang pemimpin yang baik bagi masyarakat. Saya berharap nama kader terbaik Golkar yaitu I Nengah Sumardi dan I Nyoman Musna Antara bisa diperjuangkan untuk mengamankan rekomendasi calon Bupati Karangasem dari Partai Golkar,” harapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan memperkirakan rekomendasi akan turun secara bertahap terutama di Bali, karena masih melihat perkembangan politik yang cukup dinamis.
“Sampai saat ini kami masih menunggu keputusan dari proses penjaringan yang dilakukan DPP. Kemungkinan turunnya rekomendasi akan dilakukan bertahap termasuk Pilkada Bali,” pungkas Setiawan. (wat)