DENPASAR – Nama Anak Agung Ngurah Lanang Agung Ananda di dunia olahraga mungkin masih hanya beberapa kalangan di Bali yang tahu. Tapi Ketika nama panggilannya Lan Ananda disebutkan, maka tidak hanya kalangan olahraga apalagi cabang olahraga (cabor) Taekwondo, semua pengurus KONI Bali akan paham sekali.
Ya, Lan Ananda memang tokoh olahraga yang berawal menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Bali dan mampu selama dua periode dirinya menjabat, cabor taekwondo seketika menjadi populer, menjadi cabor bergengsi dan berprestasi dan tak kalah penting perkembangan cabor itu saat itu begitu meriah dan semarak.
Tidak mudah memang membuat cabor olahraga seperti itu, tapi eksistensi Lan Ananda ternyata mampu membuat taekwondo di Bali, nasional bahkan internasional menggelegar. Perjuangan yang luar biasa dan kerja keras tinggi telah dilakukan Lan Ananda.
Seiring waktu setelah Lan Ananda sudah menjalankan amanah di taekwondo selama dua periode menjadi Ketua Umum Pengprov TI Bali, kini dirinya berbalik haluan menjadi seorang Grand Master Hipnotis.
Seperti diungkapkan Direktur LKP Amerta Bakti, I Made Sumerta, dasar dari pengukuhan Master Lan Ananda menjadi Grand Master sudah melewati pertimbangan Panjang, karena lembaga membutuhkan kredibilitas seorang pengajar Master yang lebih inovatif dan memiliki jam terbang tinggi. Dengan demikian mampu menghasilkan kualitas hipnotis yang baik.
“Beliau Master Lan Anadan sudah bergelar Master jauh sebelum saya mengenal dunia Hipnotis. Kami hanya mendengar nama beliau saja waktu itu. Apalagi Master Lan memang putra daerah yang lahir di Bali sehingga sangat paham dengan budaya dan adat istiadat di Bali, sehingga dalam mengembangkan keilmuan hypnosis tidak berbenturan dilapangan,” tutur I Made Sumerta di Denpasar, Senin (5/8/2024) seraya menambahkan pengukuhan dilakukan pada 3 Agustus 2024 lalu di Hotel Ibis Teuku Umar.
Sementara Lan Ananda yang akrab disapa Gung Lan menambahkan meski telah pembacaan ikrar dan pengukuhan lalu mengutarakan jika dirinya masih terlibat dengan dunia olahraga melalui Hypnosis.
Karena beberapa atlet-atlet PON Bali yang akan berangkat ke Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) masih menggunakan dirinya untuk mendampingi dengan teknik Hypno Sport yang merupakan ilmu terapan Hypnosis.
“Kedepannya saya berharap, pelatih-pelatih lebih memahami Hypno Sport yang sesungguhnya, karena tidak semua praktisi Hipnotis bisa menjadi seorang Hypno Sport Therapist,” terang Lan Ananda.
Pria yang juga Ketua DPW Bali perkumpulan Hipnotis ini menambahkan, gelar Grand Master merupakan tanggung jawab yang lebih besar dalam mensosialisasikan Hipnotis lebih dipahami oleh masyarakat luas. (ari/jon)