DENPASAR – Aturan yang diberikan oleh Pelatda Bali terkait tidak bolehnya cabang olahraga (cabor) melakoni try out nampaknya masih bisa diubah menjadi boleh tapi dengan syarat sangat ketat dan selektif. Hanya karena pertimbangan yang sangat urgen dan penting saja try out masih bisa dilakukan cabor.
Semua itu diungkapkan Ketua Umum KONI Bali, IGN. Oka Darmawan. Pada intinya cabor seperti karate yang rencana mengirimkan 4 karateka andalannya berlatih ke Kairo nantinya di masa TC Sentralisasi diberikan ijin karena pertimbangan penting.
“Jadi soal itu memang ada hal-hal pembahasan khusus meski saat TC Sentralisasi cabor tidak diperkenankan mengikuti try out hanya try in yang boleh, Tapi ada yang harus dilakukan untuk ditingkatkan maka pertimbangan itu penting sehingga diijinkan. Saya kira sangat- sangat selektif pertimbangannya. Meski begitu kami ijinkan namun tetap kami pantau terkait bagaimana dengan perkembangannya saat try out,” tutur Oka Darmawan ditengah-tengah kegiatan jogging dan lari santai untuk berolahraga untuk semua penghuni pelatda baik atlet, pelatih maupun ofisial di Lapangan Renon, Minggu (4/8/2024).
Dicontohkan mantan Wakil Ketua I dan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali tersebut, Salah satu contoh saat Pengprov FORKI Bali lalu dengan mendatangkan karateka dari luar Bali dan luar Indonesia tapi tidak dikemas dengan pertandingan hanya latihan bersama sehingga tidak ada unsur cedera.
“Dengan semua itu maka kekurangan karateka bisa disempurnakan saat latihan. Kalau peak performance saat ini maka bisa diturunkan lagi sementara nantinya mendekati PON dikembalikan lagi peak performance tersebut,” tegas Oka Darmawan.
Mantan Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali itu juga memberikan apresiasi, motivasi dan selamat kepada pelatih dan panitia yang sudah mengkoordinasikan tak hanya sampai saat ini saja melainkan sejak Pelatda Bali dimulai dengan pihak Pelatda Bali maupun KONI Bali.
“Pelaksanaan pelatda sudah bagus dan evaluasi keempat ini sudah minim dengan masalah-masalah teknis. Dan bagaimana makanan, logistik dan hotel serta lainnya sudah berjalan sampai waktu kian dekat ke PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Sekarang paling penting apa yang harus dilakukan pelatih, atlet atau cabor. Tujuannya agar para atlet bagaimana mencapai peak performance saat PON 2024 digelar,” terang Oka Darmawan.
Intinya lanjutnya apresiasi yang diberikannya untuk semua yang melakoni Pelatda dan sudah menjalankan sesuai SOP dan aturan yang telah dibuat KONI Bali.
“Pastinya kalau ada persoalan kecil tetap harus di minimize yang selanjutnya nantinya akan dihilangkan di cabor. Jangan karena satu atlet mungkin yang kurang disiplin atau lainnya sampai merusak semuanya. Ini yang selalu kami hindari,” demikian Oka Darmawan. (ari/jon)