Badung

Warga Binaan Lapas Perempuan Kerobokan Lenggak-lenggok Paradekan Kebaya Nasional

Pelaksanaan Parade Berkebaya Nasional di Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Rabu (24/7/2024).

BADUNG – Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan menjadi lokasi peringatan Hari Kebaya Nasional perdana di pulau dewata. Peringatan diisi dengan gelaran Parade Berkebaya Nasional Warga Binaan dan Anak Bawaan.

Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda yang turut hadir dalam pelaksanaannya, menyebutkan bahwa Keputusan Presiden 19 Tahun 2024 telah menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Kaitan dengan itu, dia mengajak segenap masyarakat untuk bersama-sama memperingati Hari Kebaya Nasional dengan suka cita.

“Tahun 2021 lalu sempat dilaksanakan kongres Perempuan Berkebaya Indonesia. Dimana menghasilkan dua putusan yaitu menetapkan Hari Kebaya Nasional dan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO,” ungkapnya.

Untuk diketahui, acara yang dilaksanakan para Rabu (24/7/2024) tersebut mengusung tema ‘Identitas Perempuan Indonesia Tanpa Batas’. 

Selain Tini Gorda yang juga Ketua Perempuan Indonesia Maju Provinsi Bali, kegiatan turut dihadiri oleh Ketua Rotary Club of Bali Bersinar, Ketua Dharma Wanita Persatuan Lembaga Layanan Pendidikan dan Teknologi (LLDIKTI) Wilayah VIII Bali NTB, Ketua Perpina Bali, serta Ketua Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI).

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali, Pramella Yunidar Pasaribu menyampaikan, pelaksanaan kegiatan tersebut bukan hanya untuk merayakan keindahan budaya Indonesia. Tetapi juga menjadi momentum penting dalam pembinaan karakter dan keterampilan para warga binaan.

Menurut dia, melalui kegiatan tersebut warga binaan bukan hanya belajar tentang nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan kreativitas mereka.

“Saya mengapresiasi Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan dalam menggelar Parade Kebaya Nasional ini. Acara ini tidak hanya merayakan keindahan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, namun juga pada pengembangan diri dan keterampilan warga binaan. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan harapan baru bagi warga binaan,” sebutnya.

Warga binaan, sambung dia, sangat antusias menyambut gelaran parade tersebut. Sebelumnya mereka telah giat berlatih, agar bisa tampil percaya diri sembari memamerkan hasil karya mereka. Baik itu berupa rajutan, lukisan, hingga keripik tempe olahan Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan dengan mengenakan kebaya yang beragam.

Tidak hanya itu, anak-anak yang tinggal bersama warga binaan di Lapas, juga ikut serta tampil bersama ibu mereka. Itu sekaligus mencerminkan pelaksanaan kegiatan yang sekaligus ditujukan untuk memeriahkan Hari Anak Nasional. (adi)

Back to top button