Badung

PUPR Wujudkan Harapan Masyarakat, Miliki Jembatan Penghubung Jalan Belong – Eka Laweya

Sosialisasi rencana pembangunan jembatan Jalan Belong – Jalan Eka Laweya di Kantor Camat Kuta.

BADUNG – Harapan masyarakat Legian dan Seminyak memiliki jembatan penghubung baru di atas Tukad Mati segera terwujud. Bahkan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, proyek bersangkutan sudah penandatanganan kontrak pada 15 Juli 2024 lalu.

“Ya, proyeknya sudah berkontrak. Dan baru-baru ini kami sudah lakukan sosialisasi di Kantor Camat Kuta,” ungkap Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Badung, I Gusti Ngurah Made Suardika menuturkan proyek dengan nama Paket Pekerjaan Konstruksi Belanja Modal Jembatan Pada Jalan Kabupaten Pembangunan Ruas Jalan Belong Lingkungan Seminyak – Eka Laweya Legian, Kamis (25/7/2024).

Pembangunan jembatan tersebut, kata dia, adalah bentuk respon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung terhadap usulan masyarakat yang masuk melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Yang fungsinya tiada lain adalah untuk mempermudah mobilitas transportasi masyarakat.

Secara fisik, jembatan dimaksud akan dibangun melintang di atas Tukad Mati, tidak jauh dari Vihara Buddha Dharma Legian. Jembatan tersebut nantinya akan menjadi penghubung antara Jalan Eka Laweya (Legian) dengan Jalan Belong (Seminyak).

“Proyek itu sudah berkontrak kalau tidak salah pada pertengahan Juni kemarin. Sedangkan untuk pelaksanaannya, hingga Desember mendatang,” sambungnya mengenai proyek dengan nilai kontrak lebih dari Rp15,650 miliar tersebut.

Dalam pelaksanaan sosialisasi belum lama ini, Suardika mengakui bahwa memang ada satu warga yang meminta dilakukan penyesuaian terhadap fisik jembatan. Yang mana akibat mengacu aturan berlaku, fisik dari jembatan tersebut dirasa menjadi lebih tinggi ketimbang satu lahan di sekitarnya.

“Jika mengacu ketentuan dari Balai Wilayah Sungai (BWS), maka permukaan jalannya itu memang jadi tinggi sekali. Makanya merespon tanggapan masyarakat itu, kami juga telah turun ke lokasi bersama pihak Balai. Selanjutnya kami harap Balai bisa mengkaji kondisi tersebut, apakah memungkinkan untuk diturunkan,” ucapnya sembari menyebut bahwa hal itu akan dibahas kembali bersama pihak BWS Bali Penida.

“Tapi pada prinsipnya warga mendukung pembangunan jembatan ini. Karena ini memang dibutuhkan, dan diusulkan oleh masyarakat melalui Musrenbang,” pungkasnya. Terpisah, Lurah Legian, Putu Eka Martini mengaku bersyukur jembatan dimaksud dapat direalisasikan pada tahun ini. Kata dia, itu merupakan harapan masyarakat Legian dan Seminyak, yang kemudian diusulkan melalui Musrenbang Kelurahan Seminyak Tahun Anggaran 2024. 

Adanya jembatan tersebut, kata dia, adalah jawaban dari kebutuhan masyarakat terhadap akses alternatif penghubung antar dua wilayah. Selain itu, juga dapat menjadi salah satu solusi dalam rangka memecah kepadatan lalu lintas pada akses-akses eksisting. (adi)

Back to top button