TABANAN – Dalam setiap kunjungan program Bupati Ngantor di Desa atau Bungan Desa, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, tak hentinya memberikan perhatian mendetail terhadap potensi dan inovasi-inovasi yang dimiliki setiap desa. Salah satunya yang menarik dari Bungan Desa ke-54 di Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kamis (25/7/2024), ialah kuliner Mie Kelor yang dinilai unik. Perpaduan dari kesehatan dan kelezatan serta memiliki nilai jual yang baik dan mulia menyasar pasar internasional.
Menilik lebih lanjut inovasi Mie Kelor Desa Buahan, Bupati Sanjaya beserta jajaran saat itu berkesempatan menyambangi Kelompok Ringa Sari Mie Kelor, meninjau praktek olahan/pembuatan Mie Kelor di lokasi.
Sebagaimana diketahui, Kelor adalah salah satu jenis tanaman yang kaya akan nutrisi, tinggi vitamin A dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Dengan mengolah kelor menjadi mie. Tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik dan lezat, tetapi juga memberikan pilihan makanan yang sehat bagi masyarakat.
Turut hadir, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Made Dirga beserta beberapa anggota DPRD Tabanan, Sekda, para Asisten dan Para Kepala Perangkat Daerah, Kepala Instansi Vertikal dan BUMD di lingkungan Pemkab Tabanan, Forkopimcam Tabanan, Perbekel, Bendesa Adat, TP PKK Desa dan tokoh masyarakat setempat.
Bupati Sanjaya beserta jajaran juga selalu menyertakan ragam pelayanan pemerintahan secara gratis di Desa Buahan, seperti perpustakaan keliling, cek kesehatan, vaksin polio, pemberian KTP, fasilitas catatan sipil, termasuk pelayanan PBB dan perijinan langsung ke masyarakat.
Sanjaya juga sampaikan apresiasi dan rasa berbangga terhadap keberhasilan dan kerja keras dan kolaborasi yang baik dari masyarakat dalam mengembangkan produksi mie kelor. Mie Kelor ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan usaha modern yang berbasis teknologi dan berkelanjutan mulai dari Desa Buahan.
Bermacam kegiatan dilaksanakan Sanjaya saat itu, salah satunya berkunjung ke kelompok Mina Taman Lestari, meninjau sekaligus memborong panen ikan lele dari Kelompok tersebut serta menebarkan 2000 bibit ikan lele di bioflok.
Kemudian saat berkunjung di Kelompok Ringa Sari Mie Kelor, Bupati Sanjaya juga memborong produk olahan mie kelor kemudian dibagikan kepada masyarakat, kemudian bersama rombongan juga mengunjungi rumah keluarga stunting di Desa Buahan Utara, saat ini di Desa Buahan, jumlah anak stunting di angka 7 orang.
Selain memberikan edukasi, Bupati Sanjaya juga memberikan bantuan sembako seperti telur, mie kelor, gula pasir, beras, minyak goreng dan kacang hijau.
“Hari ini saya berkantor di Desa Buahan, Bungan Desa ke-54. Tujuan saya berkantor adalah bagaimana saya mendekatkan diri memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Jadi dari pagi saya melihat tadi kelompok ikan lele, ada UMKM dari kelompok mie kelor, banyak sekali UMKM yang ada di Desa Buahan bagus sekali. Jadi tujuan saya di sini berkolabroasi, apa program yang belum dilakukan di Desa, saya tmbahkan. Tidak mungkin Perbekel membangun desanya sndiri, pasti perlu bantuan Kabupaten. Sebagai Bupati apa yang menjadi potensi desanya kita angkat, sehingga desanya juga menjadi sejahtera, Aman, Unggul dan Madani,” tegas Sanjaya.
Perbekel Buahan I Gede Ari Wastika menyampaikan ungkapan terima kasih atas perhatian dan arahan dari pemerintah.
“Bungan Desa sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Buahan, khususnya untuk bantuan kepada masyarakat kita dan juga perhatian terhadap UMKM, baik itu peralatan, sumber daya manusia maupun teknisnya. Harapan kedepannya, kegiatan ini bisa dilanjutkan, sehingga apa yang menjadi permasalahan desa yang sangat banyak, bisa diatasi oleh Pemerintah Kabupaten bersama-sama dan bisa menjadikan pembangunan yang lebih baik di desa masing-masing,” imbuhnya.
sementara I Wayan Sumertayasa penemu mie Kelor Gud mengatakan, pihakny kini tengah menjajagi pasar internasional. apalagi mie sehat bikinannya kini sudah lulus uji di Azerbaijan, lLaos dan Korea selatan.
“Ini perlu proses Panjang, paling tidak setahun baru bsia terealisasi. Apalagi pengirimananya paling tidak satu kontiner,” sebutnya.
Namun demikian, pihaknya optimis bisa menembus pasar internasional. Apalagi kini daya tahan mei kelor sudah bisa enam bulan lebih sehingga tidak kahwatir expired. Selain itu juga ada tiga varian yakni mie kuah, mie goreng serta mie cup betutu.
“Apalagi kanduangan karbohidratanya cukup rendah sekitar 17 persen, tanpa pengawet, sehingga aman dikonsumsi,” pungkasnya. (jon)