BadungPariwisata

Monumen Bom Bali Segera Tersentuh Proyek Penataan

BADUNG – Sentuhan penataan tidak lama lagi menjamah Monumen Ground Zero atau Tugu Peringatan Tragedi Kemanusiaan Bom Bali I. Penataan ditarget rampung sebelum pelaksanaan doa perdamaian, 12 Oktober 2024 mendatang.

Mengutip informasi pada website LPSE Kabupaten Badung, proyek tersebut memiliki nama paket Belanja Modal Candi/Tugu Peringatan/Prasasti lainnnya-Penataan Monumen Bom Bali-Monumen Bom Bali-Belanja Penataan Penataan Monumen Kemanusiaan Bom Bali. Dengan satuan kerja yakni Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung.

Dengan anggaran bersumber dari APBD, proyek bersangkutan memiliki pagu anggaran sebesar Rp550.444.000 dan nilai HPS paket Rp547.736.095. Jangka waktu pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksinya selama 90 hari kalender terhitung sejak tanggal SPMK, dengan waktu pemeliharaan selama 730 hari kalender.

Adapun ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi, yaitu Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Biaya Penyelenggaraan R3KK, Pekerjaan Struktur, Pekerjaan Arsitektur, Pekerjaan MEP, Pekerjaan Softcase dan Pekerjaan Tambahan yang sesuai dokumen Belanja Modal Candi/Tugu Peringatan/Prasasti lainnnya-Penataan Monumen Bom Bali-Monumen Bom Bali-Belanja Penataan Penataan Monumen Kemanusiaan Bom Bali. Dari 26 peserta yang mengikuti lelang tender, paket tersebut dimenangkan oleh PT Sari Muncul Megunung.

BACA JUGA:  Giri Prasta Tutup Turnamen Futsal, Voli dan Basket KMS VI Tingkat SMA/SMK Se-Kabupaten Buleleng

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kuta, I Putu Adnyana membenarkan adanya rencana penataan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tersebut. Dijelaskan dia, itu merupakan respon pemerintah atas usulan yang diajukan pihaknya pada November 2023 lalu.

“Saat doa perdamaian sebelumnya, itu kita lihat banyak infrastruktur yang rusak. Tentu ini tidak elok, melihat sejarah monumen, apalagi ini ada di Kuta dan Badung. Kita ingin agar monumen selalu bersih, rapi dan tertata. Lantas kita cari tahu siapa dinas pengampu dan kita coba mengajukan usulan perbaikan dan disetujui Dinas Pariwisata Badung,” bebernya.

Adapun kerusakan-kerusakan dimaksud, di antaranya yakni banyaknya lantai monumen yang pecah, pintu rusak, dan kurang tertatanya pertamanan. Karenanya, pemerintah diusulkan untuk melakukan penggantian lantai, penataan taman dari awalnya menggunakan pot menjadi lebih permanen, serta pemulihan papan nama para korban.

BACA JUGA:  Kabupaten Badung Dapatkan Kuota 6.870 Formasi P3K Tahun 2024

“Saat perbaikan dilakukan nanti, saya rasa area monumen tersebut akan disterilisasi dari kunjungan. Agar perbaikan berjalan lancar dan selesai tepat waktu sebelum pelaksanaan doa perdamaian,” ungkapnya.

Ke depan, dia berharap, monumen tersebut dapat ikut menyandang status sebagai DTW. Dengan demikian, maka akan jelas pengelolaan dan pemeliharaannya ke depan. “Monumen ini memang menjadi aset Pemkab Badung dibawah naungan Dinas Pariwisata, tapi belum dikelola maksimal. Untuk pengelolaannya nanti lah kita bicarakan ke depan,” pungkasnya.

Terpisah, adanya rencana penataan itupun dibenarkan oleh Sekretaris Camat Kuta, Made Agus Suantara. Bahkan kata dia, jelang pelaksanaannya, belum lama ini telah dilakukan pembahasan bersama di Kantor Camat Kuta dengan dihadiri langsung oleh Kepala Dispar Badung. (adi)

Back to top button