BULELENG – Pemkab Buleleng melaui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) gencarkan kolaborasi program sosialisasi dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Selain terkait anti perundungan, bullying, bahaya narkoba sebagai upaya memenuhi hak serta memberikan perlindungan terhadap anak, pada kegiatan sinergitas kolaboratif yang menyasar siswa baru Kelas 7 SMP dan Kelas X SMA/SMK ini juga disosialisasikan tentang kesehatan reproduksi remaja untuk mencegah seks bebas, pernikahan dini dan stunting.
“Iya, melalui Bidang Pemenuhan dan Perlindungan Anak kita gencarkan program kolaborasi bersama sejumlah sekolah, memanfaatkan MPLS untuk mensosialisasikan program perlindungan anak termasuk pencegahan stunting,” ungkap Kepala DP2KBP3A Buleleng Nyoman Riang Pustaka usai memantau kegiatan sosialisasi di SMA Negeri 1 Singaraja, Selasa (16/7/2024).
Mantan Camat Buleleng ini menandaskan sosialisasi tentang bullying, bahaya narkoba serta kesehatan reproduksi remaja dilakukan sebagai upaya memberikan perlindungan terhadap anak agar terhindar dari kekerasan dan juga tidak melakukan kekerasan.
“Sosialisasi menyasar siswa baru SMP, SMA dan SMK ini bertujuan meningkatkan kesadaran serta melindungi remaja dari persoalan bullying, perundungan dan seks bebas, atau bahkan kekerasan terhadap anak,” jelasnya.
Selain perlindungan terhadap anak, sosialisasi melibatkan aktifis dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja agar dapat terhindar dari peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, serta memahami pentingnya kesehatan reproduksi agar terhindar dari prilaku seks bebas sekaligus mencegah stunting.
“Dengan mengetahui dan memahami pentingnya kesehatan reproduksi remaja, kita harapkan generasi muda sebagai calon pengantin atau catin bisa merencanakan masa depan dengan baik, sekaligus mencegah stunting,” pungkasnya. (kar/jon)