BADUNG – Dalam upaya mengangkat budaya nusantara di kancah internasional, terlebih menggaungkan gaya hidup ramah lingkungan, maka pesan melalui karya fashion menjadi pilihan strategis. Seperti kegiatan fashion show bertajuk Sumba Summer digeber di Petitenget, Kerobokan, Badung, Bali. Kegiatan ini diharapkan juga bisa menjadi sarana untuk menembus pasar internasional.
Angela Trihapsari selaku Founder JS Cultura, mengungkapkan, Bali menjadi pilihan untuk memperkenalkan keragaman budaya nusantara kita. “Kita tahu bahwa Bali ini banyak didatangi oleh wisatawan asing,” kata Angela, Minggu (14/7/2024).
Ia menuturkan, JS Cultura, brand fashion yang terus mempromosikan gaya hidup berkelanjutan serta mengangkat kekayaan budaya Indonesia.
Meski terinspirasi budaya Sumba, Angela justru tak menampilkan corak kain yang sudah populer. Dia justru menampilkannya dalam aksen busana serta pernak-pernik yang memberi ciri khas sendiri. Hal itu dilakukannya agar kalangan anak muda pun bisa menerimanya.
Adapun komitmen berkelanjutan ditampilkan dengan penggunaan bahan ramah lingkungan seperti tencel poplin, 100% linen, dan embroidery cotton, serta mendaur ulang bahan sisa menjadi kreasi fashion baru. “Kami ingin para pengguna JS Cultura tidak hanya bangga dengan budaya Indonesia, tetapi juga bangga berpartisipasi dalam budaya berkelanjutan,” katanya.
Hal itu pun diharapkan menjadi cara menjangkau pasar internasional dimana bahan yang ramah lingkungan telah menjadi trend tersendiri. Menariknya, penampilan para model juga dipadukan dengan penggunaan perhiasan dari Komang Tri Jewellery yang secara khusus mendesain perhiasan menggunakan bahan daur ulang botol Equil.
Bahan dasar karya itu diolah dari kaca botol equil yang dicairkan kemudian dikreasi sesuai dengan kreativitas Komang. Bersama dengan karya dari koleksi busana JS Culturam perhiasan-perhiasan itu nantinya akan dibawa dalam pameran di Eropa dan Amerika. (sur)