Aparat dari Kepolisian bersama TNI menjaga sejumlah pantai di Kabupaten Klungkung yang menjadi pusat pelaksanaan Hari Raya Banyu Pinaruh, Minggu (14/7/2024)
KLUNGKUNG – Umat Hindu di Bali merayakan Hari Banyu Pinaruh, Minggu (14/7/2024). Banyu Pinaruh merupakan rangkaian dari Hari Raya Saraswati yang jatuh sehari sebelumnya.
Secara filosofi, Banyu Pinaruh diyakini bermakna membersihkan atau menyucikan diri dengan air ilmu pengetahuan. Secara simbolik perayaan Banyu Pinaruh diisi melaksanakan penyucian diri dengan cara mandi atau melukat ke tempat-tempat sumber mata air atau pantai.
Pada perayaan Banyu Pinaruh, Minggu (14/7/2024) hampir di semua pantai di Kabupaten Klungkung dipadati warga. Seperti di Kecamatan Banjarangkan ada Pantai Tegal Besar,Pantai Lepang, Pantai Sidayu.
Di Kecamatan Klungkung ada Pantai Watu Klotok,Kecamatan Dawan ada Pantai Kusamba,Pantai Goa Lawah. Sedangkan di Kecamatan Nusa Penida ada Pantai Ped, Pantai Telaga, Pantai Segara serta Tanjung Sanghyang di Desa Lembongan.
Pantai tersebut dijaga aparat keamanan melibatkan Polri dan TNI sejak pagi hari. Hal ini guna mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan dan juga untuk kenyamanan umat, petugas mengatur arus lalu lintas terutama di daerah lokasi rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Pengamanan saat Banyu Pinaruh lebih ditingkatkan, terutama di sekitar pantai yang menjadi lokasi perayaan Banyu Pinaruh. Pengamanan mengantisipasi gangguan kamtibmas juga kelancaran lalu lintas,” tandas Perwira Pengawas Polsek Nusa Penida, AKPI Nengah Sulatra, Minggu (14/7).
Kabag Operasional Polres Klungkung Kompol Ketut Suastika menambahkan, personil Polres Klungkung diploting langsung ke sejumlah pantai yang menjadi lokasi perayaan Banyu Pinaruh.
“Pengamanan ini dalam rangka memastikan perayaan Banyu Pinaruh berjalan aman dan lancar,” ujar Kompol Ketut Suastika.
Salah seorang warga Ketut Darma Putra menyatakan, dirinya bersama keluarga hampir setiap Banyu Pinaruh mendatangi Pantai Watu Klotok guna melukat.
“Hampir setiap Banyu Pinaruh saya bersama keluarga melukat ke Pantai Watu Klotok. Selain dekat, Pantai Watu Klotok pastinya ramai pengunjung dan dapat bersembahyang pula,” kata warga asal perbatasan Klungkung-Rendang (Karangasem) ini.
Hal senada juga dikatakan Made Arka, warga asal Semarapura Kaja, bagi umat Hindu perayaan Banyu Pinaruh diyakini sebagai waktu penyucian diri setelah merayakan Hari Saraswati.
“Saraswati diyakini sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan, sehari setelahnya umat wajib menyucikan diri agar dapat menerima pengetahuan sebagai alat untuk membersihkan kegelapan pikiran,” terang Arka. (yan)