BULELENG – Serangkaian kunjungan kerja (kunja) di Kabupaten Buleleng, Pangdam IX/Udayana Mayjen. TNI Bambang Trisnohadi bersama istri serta Dandim 1609/Buleleng Letkol. Kav Angga Nurdyana menyempatkan waktu untuk mengunjungi Green House Kodim 1609/Buleleng di Banjar Dinas Buyan Desa Pancasari Kecamatan Sukasada.
Tak hanya kagum, sinergitas Kodim 1609/Buleleng bersama Kelompok Tani Mekar Sari Desa Pancasari dalam mengembangkan Camping Ground Quake Tree dan budidaya Bunga Kerisan pada lahan seluas 1 hektar sebagai wujud nyata kemanungalan TNI bersama rakyat.
“Sinergitas, kemitraan TNI bersama dengan rakyat patut diapresiasi dan dikembangkan sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI bersama rakyat,” tandas Trisnohadi saat meninjau sekaligus panen Bunga Kerisan di Camping Ground Quake Tree Pancasari, Sabtu (13/7/2024).
Pangdam Trisnohadi berharap program kemitraan, sinergitas yang dibangun Kodim 1609/Buleleng bersama dengan Kelompok Tani Mekar Sari Desa Pancasari dapat dikembangkan oleh Kodim lainnya sesuai dengan potensi daerah, kewilayahan masing-masing.
“Seperti program kemitraan, sinergitas TNI bersama Kelompok Tani Mekar Sari dan Pudak Lestari dalam membangun serta mengembangkan destinasi wisata berupa Camping Ground Quake Tree dan budidaya Bunga Kerisan yang tidak hanya dibutuhkan dalam kegiatan pariwisata, tapi juga kegiatan adat istiadat di Bali,” tandas Trisnohadi dibenarkan Angga Nurdyana.
Selaku Dandim 1609/Buleleng, Angga Nurdyana bersama Perbekel Desa Pancasari Wayan Komiarsa, Kelian Subak Pudak Lestari Gusti Made Arjana dan Ketua Kelompok Tani Gede Sudiatmika, mengaku bangga atas kunjungan dan dukungan yang diberikan Pangdam IX/Udayana.
Dandim Nurdyana mengungkapkan potensi pasar Bunga Kerisan di Bali sangat besar dan budidaya di Pancasari baru bisa memenuhi 2 % kebutuhan, selebihnya masih diimpor dari luar daerah.
“Jika budidaya kerisan ini bisa dikembangkan dan diperluas, tentu dampaknya terhadap perekonomian masyarakat lokal akan semakin signifikan. Sehingga, kebutuhan Bunga Kerisan di Bali dapat dipenuhi dari produksi lokal tanpa harus bergantung pasokan dari luar,” tandas Nurdyana dibenarkan Sudiatmika.
Ketua Poktan Mekar Sari ini berharap kementerian pertanian dan pemerintah daerah hadir untuk memberikan dukungan terhadap Budidaya Kerisan.
“Proses budidayanya cukup singkat, mulai penanaman hingga panen butuh waktu 90 hari, ini sangat potensial untuk dikembangkan. Pasar juga sangat menjanjikan, ke berbagai florist di Buleleng, Denpasar dan Gianyar dengan harga bervariasi sesuai kualitas, Grade A Rp 18 Ribu, Grade B Rp 15 Ribu dan Grade C Rp 12 Ribu-Rp 14 Ribu/ikat,” pungkasnya. (kar/jon)