Pasangan Tjok Sumara Wisesa-Sony Andarawata siap bertarung pada kontestasi Pilkada Klungkung 2024
KLUNGKUNG – Pergerakan koalisi Nawasena mulai menunjukkan adanya strategi terencana menghadapi dinamika politik menjelang Pilkada Klungkung 2024.
Pilihan koalisi Nawasena mulai mengerucut ke sosok Gede Artison Andarawata yang akrab disapa Sony sebagai bakal calon wakil bupati (Cawabup) mendampingi Tjokorda Gde Sumara Wisesa yang sudah final di posisi bakal calon bupati.
Informasi yang didapat di lapangan, awalnya muncul dua nama untuk posisi bakal calon wabup yakni I Putu Darmaya dan Sony Andarawata. Dua nama ini memiliki latar belakang berbeda. Darmaya adalah seorang pengusaha pariwisata kini menjabat sebagai ketua PHRI Kabupaten Klungkung.
Sedangkan Sony selain seorang politisi yang bersangkutan juga dikenal seorang budayawan dan pemerhati masalah sosial. Sony Andarawata saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Klungkung sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Klungkung.
Memiliki pengalaman dalam birokrasi dan punya jaringan ke pusat menjadi modal Sony untuk meraih tiket menjadi calon wakil bupati mendampingi Tjok Sumara Wisesa.
Namun, meskipun nama Sony putra sulung dari maestro seni lukis Bali almarhum Nyoman Gunarsa ini kian mengerucut, koalisi Nawasena menyerahkan sepenuhnya kepada Tjok Sumara Wisesa untuk memilih figur (calon) pendampingnya yang dinilai cocok dan berpotensi ikut mendulang suara. Lebih-lebih Tjok Sumara Wisesa sudah mendapatkan rekomendasi dari Partai Hanura sebagai salah satu anggota koalisi Nawasena
Bak gayung bersambut, kabarnya Tjok Sumara Wisesa lebih memilih Sony Andarawata dibanding Putu Darmaya. Bahkan informasinya, paket Tjok Sumara-Sony bakal dideklarasikan pertengahan Juli ini.
Ketua DPC Partai Hanura Klungkung Wayan Buda Parwata dikonfirmasi menyampaikan, Tjokorda Sumara Wisesa memang intens melakukan penjajagan ke beberapa tokoh salah satunya Sony Andarawata.
“Ada juga informasi berpasangan dengan ketua PHRI. Tapi itu baru sebatas menjalin komunikasi. Belum ada diputuskan di koalisi termasuk rencana deklarasi,” tandas Wayan Buda Parwata Senin (8/7).
Buda menyatakan, soal posisi calon wakil bupati Hanura menyerahkan sepenuhnya kepada Tjokorda Sumara Wisesa untuk pasangan yang pas dan potensial.
“Terserah beliau Pak Tjok yang punya pilihan. Beliau juga dapat rekomendasi penugasan dari Hanura untuk mencari wakilnya dan mencari partai pengusung,” kata Buda Parwata.
Tjokorda Sumara Wisesa ditemui di Puri Agung Klungkung mengaku dirinya memang sering berkomunikasi dengan Sony Andarawata. Bahkan, tokoh muda asal Puri Agung Klungkung ini mengakui pemikiran-pemikiran yang disampaikan Sony Andarawata dalam membangun Kabupaten Klungkung.
“Pak Sony itu sama seperti saya, tokoh pemuda tapi pemikirannya cukup luas dan realistis soal kondisi Klungkung. Komitmennya membangun Klungkung cukup kuat. Punya jaringan cukup luas di pusat dan pengalaman menjadi anggota dewan 10 tahun. Kalau pak Darmaya pengalaman di pariwisata,” kata Tjok Sumara Wisesa.
Tjok Sumara Wisesa tidak menyebut secara gamblang kalau dirinya bakal memilih Sony sebagai calon wakil bupati. Namun ia hanya melempar isyarat kalau Sony memiliki kelebihan pengalaman di birokrasi, komitmen memajukan Klungkung dan punya jaringan kuat ke pusat.
“Tunggu tanggal 15 Juli ini,atau paling tidak akhir Juli. Tapi saya akan minta partai koalisi pertengahan Juli ini sudah diputuskan ada pasangan. Sehingga saya bisa lebih leluasa turun ke masyarakat,” kata Tjok Sumara.
Secara terpisah Sony Andarawata dihubungi melalui ponselnya menyatakan siap mendampingi Tjok Sumara Wisesa. Ia juga tidak menampik sering berkomunikasi dengan Tjok Sumara Wisesa.Bahkan ia terang-terangan mengatakan kalau Tjok Sumara Wisesa meminta agar dirinya bisa mendampingi sebagai calon wakil bupati.
“Saya sih siap saja untuk itu. Sebenarnya keinginan saya dengan adanya Pak Tjok asli non partai, ada kandidat Pak Putu Darmaya (ketua PHRI) juga piur non partai. Kalau memang keputusan koalisi ke saya, pada intinya saya siap,”ujar Sony.
Ia juga menyampaikan, Tjok Sumara meminta dirinya agar menjadi calon wakil bupati karena dinilai dirinya punya pengalaman 10 tahun jadi anggota dewan. Pengalaman dijadikan modal setidaknya tidak mulai dari nol untuk mengenal dunia birokrasi.
“Saya dapat bertemu dan ngobrol (dengan Tjok Sumara), Pak Tjok bilang kalau bisa Pak Sony yang mendampingi. Karena tiang (saya) dinilai punya pengalaman,” kata Sony.
Ia menambahkan, rencananya pertengahan Juli ini sudah ada pasangan resmi calon bupati-wakil bupati dan partai yang tergabung dalam koalisi Nawasena sudah memperhitungkan jadwal.
“Partai (koalisi) sudah memperhitungkan Juli ini (deklarasi). Kalau Agustus sudah krodit, balum hari kemerdekaan dan banyak kegiatan. Itu semuanya maunya kita Juli di akhir sudah final semuanya. Agustus sudah bisa fokus turun ke masyarakat. Dari perhitungan saya dan teman-teman kemarin ngobrol seperti itu,”pungkas Sony.
Koalisi Nawasena digawangi oleh Partai Hanura, Partai Nasdem, Partai Golkar, Perindo dan PSI. Total kursi di DPRD Klungkung dari kelima parpol tersebut sebanyak 10 kursi, sudah memenuhi syarat ambang pencalonan bupati/wabup, 20 persen dari 30 kursi DPRD Klungkung. (yan)