BADUNG – Helatan dan gelaran KONI Bali Sport Torism (KBST) 2024 yang banjir pujian karena program bagus bagi para atlet di Kabupaten/Kota seluruh Bali, juga program sangat positif dalam mandating wisatawan nusantara (wisnu) dan Wisatawan mancanegara (wisman) ke Badung khususnya dan Bali pada umumnya.
Salah satu pujian tersebut datang dari Ketua Umum (Ketum) KONI Bali IGN. Oka Darmawan sekalipun memberikan apresiasi. Oka Darmawan mengaku salut dengan KBST 2024 sebab atlet-atlet Bali dapat melakukan try in atau latih tanding di Bali dengan atlet luar Bali dan Luar Negeri. Sekaligus juga dapat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan jumlah wisatawan olahraga ke Bali.
Hanya saja diakui Ketua Umum KONI Badung Made Nariana ada kesan dan dugaan sejumlah atlet Muaythai Bali kompak tidak ikut karena diduga ada larangan dari sejumlah pimpinan cabornya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengkab Muaythai Indonesia (MI) Badung Marcos Manurung melaporkan kepada Ketum KONI Badung, pelaksanaan KBST 2024 cabor Muaythai diperkirakan tidak mencapai target jumlah peserta. Pasalnya dua atau tiga hari sebelum hajatan dimulai sejumlah atlet MI di kabupaten/kota di Bali kompak mengundurkan diri, padahal sebelumnya sudah mendaftar dan diduga atas arahan oknum tertentu.
“Kami punya bukti chating, ada arahan supaya tidak ikut KBST 2024 di Badung. Ini buktinya,” kata Marcos, Kamis (4/7/2024).
Berdasarkan semua itu, Made Nariana menghubungi Ketua Umum Pengprov MI Bali Chandra untuk memastikan semua itu, apa betul ada arahan supaya atlet MI Bali tidak boleh ikut KBST di Badung.
“Chandra membantah ada larangan seperti itu dan katanya MI Bali rapat soal KBST 2024 di Badung. Bahkan harapannya supaya semakin banyak atlet MI ikut,” kata Nariana dan selanjutnya membuat seruan lewat WA Grup MI Bali, supaya atlet-atlet MI Bali dapat mengikuti kejuaraan KBST di Badung demi kebersamaan, seakaligus melakukan try in.
Mantan Ketua Umum KONI Bali itu melihat chat arahan seorang pelatih MI yang melarang atletnya ikut kejuaraan KBST 2024. Padahal atletnya sudah mendaftar.
“Kami juga menerima keluhan lewat HP dimana ada dialog seorang pelatih kepada Ketua Umum MI Kabupaten dengan menyebut nama Wayan Suwita (Sekum MI Bali,red) yang kabarnya memberi arahan supaya jangan ikut kejuaraan tersebut.
“Saya langsung menghubungi dan chat Wayan Suwita, namun telpon tidak diangkat dan chat tidak dijawab,” kata Nariana.
Nariana menduga, ada pihak tertentu di Bali sengaja ingin menjegal keberhasilan KBST 2024 karena persoalan pribadi. Tak dipungkiri Nariana memang ada kabar jika beberapa bulan lalu, Marcos Manurung yang kini Ketum MI Badung memiliki selisih pendapat dengan MI Bali, dan mengundurkan diri sebagai Binpres di kepengurusan MI Bali.
Pasalnya Marcos sebagai Binpres tidak diajak ikut rapat saat MI Bali menentukan atlet yang akan dikutkan ke PON 2024.
“Saya menduga perselisihan tersebut masih membekas sehingga ada upaya apa yang dilakukan Marcos di Badung harus dihambat sedemikian rupa. Saya sudah pernah memberikan saran supaya hal itu diselesaikan dengan baik-baik. Jangan ada dendam-dendaman dalam mengurus Muaythai,” kata Nariana yang selama 12 tahun menjadi Ketua Umum Pengprov MI Bali itu.
Dirinya prihatin, kalau kalau ada generasi kepemimpinannya di MI tidak dewasa dalam menjalankan roda organisasi MI baik di provinsi maupun kabupaten.
Nariana juga mengungkapkan, dirinya sudah berulangkali mengingatkan Marcos Manurung bekerja lebih profesional. Gangguan, hambatan dan tantangan akan selalu ada dalam meningkatkan prestasi atlet khususnya di kalangan MI Badung.
“Saya akui Pak Chandra sebagai Ketua Umum MI Bali sangat bijaksana, namun ada oknum-oknum di bawahnya yang saya duga melakukan tindakan tanpa sepengetahuan pimpinannya,” ujar Nariana dengan nada kesal.
“KBST 2024 ini tujuannya baik dan mulia. Sayang,kalau dipakai ajang balas dendam pihak tertentu. Oleh karena itu KONI Bali hendaknya memberikan penilaian terhadap sikap-sikap seperti itu. Meski begitu, KBST cabor Muaythai akan terus berjalan, apalagi salah seorang pengurus PB MI sudah ada di Bali ikut sebagai pengawas kejuaraan,” tutup Nariana. (ari/jon)