BADUNG – Tiga atlet kickboxing PON Bali yang terdiri dari 2 atlet putra dan 1 atlet putri terkendala peralatan yang ditetapkan atau menjadi aturan resmi dari pusat.
Pengajuan peralatan ini sudah diajukan ke KONI Bali tapi masih menunggu kepastian. Kabar yang beredar KONI Bali tidak memberikan dana peralatan untuk semua atlet PON dari berbagai cabang olahraga (cabor) dibawah KONI Bali.
Menurut Ketua Divisi Wasit dan Juri Pengprov KBI Bali, Kalvataru Monowijaya, untuk atlet tersebut yakni untuk putra Komang Diraja Indrarajasa kelas Full Contact Putra -51 kg dan Gede Brian Mahadi Agustira kelas Low Kick Putra -71kg dan satu atlet putri tak lain Ni Kadek Ageng Putri Tirta Manik Mas kelas Full Contact kelas -60 kg.
Ketiga atlet PON Bali itu didampingi pelatih merangkap manajer yakni Ukir dan satu lagi pelatih I Nyoman Gede Sugiantara atau Mangde.
“Memang kami tidak memiliki peralatan bertanding yang memang sudah ditentukan PB. KBI untuk digunakan di PON 2024 nanti. Dan kami sudah mengajukan peralatan dari KONI Bali tapi masih belum ada kepastian. Semoga KONI Bali mendukung apa yang menjadi kekurangan kami di peralatan,” kata Kalvataru Monowijaya di Badung, Selasa (2/7/2024).
Pria yang juga Ketua Umum Pengkab KBI Badung itu mencontohkan peralatan yang tidak dimiliki diantaranya yakni diantaranya pelindung kepala dan sarung tinju. Dan standar yang ditentukan di PON nanti hanya merk Top Ten dan Adidas saja.
“Sementara ini para atlet PON Bali masih meminjam peralatan itu dari KBI Badung dan yang ada hanya merk Top Ten saja. Padahal peluang kami untuk meraih medali emas minimal 1 medali juga terbuka,” tambah Kalvataru.
Pertimbangan versinya, target minimal meraih 1 medali emas itu berdasarkan dari raihan medali di Babak Kualifikasi (BK) PON lalu yakni 2 perak dan 4 perunggu.
Hanya yang lolos adalah peraih medali perak. Namun karena keempat peraih perunggu diajukan ke PB KBI untuk bisa lolos PON dan karena hanya ada 1 kuota yang diberikan PB KBI sehingga Bali bisa menambah 1 kuota atlet dari salah satu dari empat perunggu yang lolos PON. (ari/jon)