BULELENG – Peringatan dini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tentang prediksi kemarau panjang yang akan terjadi hingga beberapa tahun kedepan, mendapat perhatian khusus pemerintah provinsi (Pemprov) Bali.
Selain telah memetakan lokasi rawan kekeringan, Pemprov Bali melalui pola sinergitas kolaboratif bersama TNI/ Polri serta perbankkan dan pihak ketiga juga mulai menyiapkan pengadaan sumur bor maupun pemanfaatan daerah aliran sungai.
“Prediksi musim panas yang cukup panjang, kita antisipasi dengan berbagai cara dan melalui dinas pertanian kami telah melakukan pemetaan daerah mana yang dapat dibuatkan sumur bor,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra usai panen cabai perdana di Hutan Kota Singaraja, Selasa (18/6/2024).
Dari pemetaan yang dilakukan, kata Dewa Indra, Dinas Pertanian Provinsi Bali melaporkan daerah-daerah mana yang bisa dibuat sumur bor, berapa jumlahnya untuk dapat dibantu pengadaan sumur bor.
“Minggu yang lalu, saya mewakili bapak Pj Gubernur hadir di Tabanan untuk menyerahkan mesin penyedot air, sehigga dengan demikian sawah-sawah yang kita prediksi kesulitan air karena kemarau panjang bisa kita bantu dapatkan air dari sumber air bawah tanah,” terangnya.
Secara bertahap bantuan mesin yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan CSR terus dilakukan melalui progran kolaborasi, atau ‘Ngrombe’ agar ketersedian air untuk penguatan program ketahanan pangan daerah dapat terjaga, kebutuhan warga masyarakat terpenuhi dan harga bahan pangan tidak naik. (kar/jon)