Dewa Ketut Sueta Negara
KLUNGKUNG – Politik di ruang digital perlu dikelola secara bijaksana agar tidak gaduh. Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Klungkung Dewa Ketut Sueta Negara mengingatkan hindari dan waspada kampanye hitam di ruang digital.
Menurut Dewa Sueta Negara potensi kerawanan Pilkada 2024 bisa muncul di mana-mana termasuk di ruang digital. Bahkan menurutnya potensi kerawanan di ruang digital bersifat laten, lebih-lebih di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi yang ditandai masifnya penggunaan platform media sosial.
Dewa Sueta Negara menyampaikan, salah satu potensi yang bisa memicu kerawanan di media sosial yakni kampanye hitam. Penggunaan media sosial dinilai memiliki kelebihan mudah terhubung kepada konstituen dalam jangkauan cukup luas. Penggunaan simbol-simbol yang mudah dipahami terutama oleh pemilih muda.
Selain itu penggunaan simbol-simbol pada media sosial serta narasi yang dikonstruksi sedemikian rupa, bisa memobilisasi massa, merubah perilaku pemilih serta membuat narasi tandingan.
“Ketika yang dikonstruksi itu berupa disinformasi dengan cara menjelek-jelekan calon lawan, menyerang calon lawan dengan narasi tidak sesuai fakta, ini yang memicu kerawanan,” tandas Dewa Sueta Negara, Kamis (13/6/2024).
Pun termasuk berita bohong atau hoax, kata pria yang mantan sekretaris KPU Kabupaten Klungkung ini , merupakan salah satu bagian dari kampanye hitam. Selain itu, pejabat asal Desa Bumbungan, Kecamatan Banjarangkan ini mengingatkan mewaspadai narasi sentimen kedaerahan.
“Masih adanya fanatisme kedaerahan, harus wilayah ini wilayah itu. Sentimen kedaerahan itu tidak perlu dijual saat kampanye. Berbagai pihak tidak perlu menjelekan calon lain, tapi bagaimana masyarakat disuguhkan adu visi misi dan program,”katanya.
Berbagai upaya kini mulai ditempuh Kesbangpol guna mencegah potensi kerawanan selama proses Pilkada Klungkung 2024. Dewa Sueta Negara mengatakan dirinya bakal koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi, Polres Klungkung juga Bawaslu. Bahkan Dewa Sueta Negara bakal meminta tolong kepada pihak kepolisian agar mengintensifkan patroli siber menjelang dan saat pelaksanaan kampanye Pilkada.
Meskipun ia melihat kampanye hitam di ruang digital bisa saja dijerat pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, namun bagi dirinya cegah dini juga penting diupayakan.
“Kami juga bakal mengundang berbagai segmen masyarakat seperti FKUB, organisasi kepemudaan, forum perbekel, seniman, duduk bersama menyamakan komitmen bersama-sama mensosialisasikan bagaimana menciptakan Pilkada damai. Termasuk teman-teman media (wartawan) kami juga berharap dapat memberikan informasi yang edukatif, konstruktif, ”ujar Dewa Sueta Negara. (yan)