Kadisbud Prof. Arya Sugiartha, saat rapat akhir persiapan Pawai PKB, Senin (10/6/2024)
DENPASAR – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI tinggal beberapa hari lagi, dimana pembukaan akan diawali dengan Peed Aya atau Pawai pada Sabtu (15/6/2024) di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Renon. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan melepas sekaligus membuka pesta puncak-puncak kesenian Bali yang memasuki 46 tahun itu.
Pelaksanaan PKB tahun ini berlangsung satu bulan penuh mulai 15 Juni–13 Juli 2024 yang dipusatkan di Taman Budaya Provinsi Bali. PKB kali ini mengangkat tema Jana Kerthi Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha memastikan kesiapan pelaksanaan PKB yang akan menampilkan para duta seni kabupaten Kota siap digelar. “Pawai rencananya akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo kepastianya kita menunggu info dari Setneg RI, sedangkan untuk kesiapan peserta pawai seluruh duta menyatakan kesiapan untuk menampilkan garapan sesuai tematik yang diberikan masing-masing kabupaten kota di Bali,” ungkap Kadisbud Prof. Arya Sugiartha, di sela rapat akhir persiapan Pawai PKB, Senin (10/6/2024).
Dikatakan, beberapa materi unggulan PKB yang ditampilkan akan mengundang animo pengunjung yang cukup tinggi. Untuk itu, Dinas Kebudayaan melalui Panitia akan mengagendakan siaran melalui streaming. Hal ini diakui, karena antusias penonton biasanya membludak menyaksikan idolanya.
Sebut saja lomba baleganjur , lomba bapang barong, dua kesenian tersebut akan menjadi titik konsentrasi panitia. “Kita akan rancang siaran langsung pergelaran unggulan melalui streaming, namun tidak semua materi pementasan kita streamingkan karena keterbatasan anggaran, misalnya lomba baleganjur yang diikuti semua kabupaten Kota begitu pula lomba bapang barong, dimana tahun-tahun sebelumnya mengundang antusias penonton luar biasa bahkan kemacetan menuju Taman Budaya tak bisa dikendalikan,“ terangnya.
Terkait dengan minimnya anggaran, Kadisbud Arya Sugiartha mengakui tahun ini PKB hanya dianggarkan oleh pemerintah Provinsi sebesar Rp 6 miliar. “Dibandingkan tahun lalu memang ada penurunan tahun sekarang dapat Rp 6 miliar tahun lalu RP 10 miliar, “ ungkapnya.
PKB tahun ini tetap menampilkan 8 (delapan) materi pokok meliputi Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).
Sementara event budaya yang dirangkaikan pelaksanaan PKB, yakni penyelenggaraan Bali World Cultural Celebration (Perayaan Budaya Dunia di Bali) dan Jantra Kebudayaan Bali (Pekan Kebudayaan Daerah). Selain diikuti oleh duta kabupaten dan kota serta sanggar-sanggar seni di Bali, PKB kali ini juga melibatkan partisipasi dari luas daerah dan luar negeri, seperti grup kesenian asal Amerika, Kanada, Jepang, Hongkong, Ukraina, Malaysia, RRT, India, dan Taiwan.
Tim Kurator, Drs. I Gede Nala Antara, M.Hum, mengatakan, tema PKB tahun 2024 ini mengangkat tema Jana Kerthi Paramaguna Wikrama, Harkat Martabat Manusia Unggul itu yang memberikan arti suatu teladan kepada generasi muda tentang hakikat manusia unggul. “Cerita atau kisah dalam setiap pergelaran mengacu tema tersebut,” katanya.
Tim Kurator mengaku setelah mengevaluasi pelaksanaan PKB sebelumnya, maka PKB kali ini diharapkan lebih berkualitas. Karena sejak Oktober 2023 lalu, Tim Kurator sudah merancang pernak-pernik sekecil apapun diperhatikan, sehingga pelaksanaan PKB bisa menjadi lebih baik. “Hal ini sebagai upaya Tim Kurator menjawab testimoni penonton yang selalu mengatakan PKB monoton,” ucapnya. (sur,dha)