Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya perlu perawatan dan renovasi
KLUNGKUNG – Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya milik Pemkab Klungkung butuh perawatan dan perbaikan. Karena kondisinya memprihatinkan beberapa bagian bangunan kondisinya sudah rusak parah seperti bagian atap banyak bocor, plafon banyak mengelupas. Tiang utama penyangga bangunan dipenuhi kotoran burung.
Padahal balai budaya yang terletak di tengah Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe ini sering kali digunakan oleh pemerintah daerah menggelar acara resmi melibatkan banyak peserta. Bahkan acara-acara melibatkan pejabat pemerintah pusat kerap kali lokasi yang dipilih di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya.
Selain luas dapat menampung banyak peserta juga lokasi parkir cukup memadai. Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya tidak saja digunakan untuk kegiatan yang diselenggarakan pemerintah daerah, juga sering disewa oleh masyarakat umum.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung Ketut Suadnyana dikonfirmasi menyatakan rehab balai budaya sudah sejak lama belum pernah dilakukan. Ia juga tidak menampik atap bangunan banyak bocor. Bahkan menurutnya beberapa fasilitas seperti toilet VIP belum memadai dan toilet umum kondisi mampet.
“Saya tidak ingat kapan terakhir ada renovasi. Kalau dulu katanya sempat ada perencanaan akan direnovasi tapi karena situasi keuangan daerah belum memungkinkan, (renovasi) belum bisa sampai sekarang. Kalau saya sekarang belum ada perencanaan,”kata Suadnyana,Selasa (11/6/2024).
Suadnyana melihat bangunan Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya sangat perlu penanganan. Pasalnya balai budaya satu-satunya tempat pertemuan representatif ketika kapasitasnya melebihi 60 orang.
“Kalau ada tamu pusat kapasitasnya lebih dari 60 orang, tidak lagi ada tempat. Mudah-mudahan pimpinan bisa memprioritaskan. Karena dari sudut pandang yaitu Dinas Kebudayaan itu (balai budaya) sangat mendesak (direnovasi). Tapi kalau bicara keuangan daerah dan pembangunan daerah perlu pertimbangkan lagi,” tandas pejabat asal Desa Antiga,Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem ini.
Nyoman Puja Artika,seorang warga Semarapura Tengah juga menyoroti kondisi Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya. Menurutnya, balai budaya perlu ditata lagi agar tampil lebih megah dan posisi yang strategis.
“Kalau sekarang posisi panggung tidak kelihatan karena lokasi balai budaya (di pojok) tidak seimbang dengan lapangan. Bapak lihat tiang bangunan kotor, toiletnya juga jorok. Padahal fasilitas ini sering difungsikan,”ungkap Puja Artika. (yan)