Luh Ketut Ari Citrawati
KLUNGKUNG– Ada sembilan titik koordinat di wilayah Kepulauan Nusa Penida belum terlayani akses internet alias masih blank spot. Meskipun di daerah kepulauan itu industri pariwisata tumbuh pesat.
Pemkab Klungkung sudah dua kali bersurat ke Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) agar dibantu pembangunan menara base transceiver station (BTS).
Pelaksana tugas (Plt) Kadis Kominfo Kabupaten Klungkung Luh Ketut Ari Citrawati dikonfirmasi, Senin (20/5/2024) menyampaikan, masih terdapat sembilan titik koordinat tersebar di tujuh desa yang belum terlayani akses internet. Titik koordinat itu tersebar di Desa Pejukutan, Desa Tanglad, Desa Sekartaji, Desa Batukandik, Desa Batumadeg, Desa Bunga Mekar dan Desa Sakti.
Selama ini ketika warga masyarakat ingin mendapatkan sinyal internet, harus datang ke kantor desa. Sebab, jaringan internet baru terlayani sebatas sampai di kantor desa. Menurut Citrawati pembangunan BTS di wilayah blank spot adalah langkah penting dalam meningkatkan akses dan kualitas komunikasi di daerah tersebut.
“Pemkab Klungkung sudah dua kali bersurat ke Kementerian Kominfo, pertama ketika Pak Plt (Made Kasta), kemudian kemarin saat Pak Pj mengunjungi kementerian kembali menegaskan surat yang pertama agar bisa dibantu oleh kementerian, pembangunan menara BTS,” tandas Citrawati.
Citrawati yang juga asisten bidang pembangunan ini mengatakan, dalam rangka mendukung program desa digital, Pemkab Klungkung terus berupaya meningkatkan percepatan akses dan pembangunan infrastruktur digital untuk melayani publik secara cepat dan efisien.
Pejabat asal Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Semarapura Tengah ini mengungkapkan pernah ada investor ingin berinvestasi membangun menara BTS di Nusa Penida tapi setelah melakukan survei investor bersangkutan ingin membangun di wilayah yang sudah terlayani.
Ketika diarahkan pada wilayah-wilayah yang belum ada akses internet, investor malah tidak jadi menanamkan investasinya. Kurangnya infrastruktur digital khususnya di Nusa Penida menurut Citrawati karena keterbatasan anggaran Pemkab Klungkung untuk membangun menara BTS.
“Makanya kita mintakan bantuan ke pemerintah pusat melalui kementerian,” ujarnya. (yan)