TABANAN – Delegasi dari Tiongkok, sebelun mengikuti kegiatan KTT World Water Forum (WWF) ke- 10 di Bali menyempatkan diri mengunjungi Museum Subak dan DTW Jatiluwih , Minggu (19/2/2024)
Adapun Delegasi KTT World Water Forum (WWF) dari Tiongkok yang berkunjung ke Wilkum Polres Tabanan sebanyak 8 orang diantaranya, Menteri Air RRT (the Ministry of Water Resources), sbg HOD an. H.E. Mr Li Guoying, Minister, Mr. Tang Liang, Director General, General Office, Mr. Yu Qiyang, Director General, Department of Water Resources Management, Mr. Jin Hai, Director General, Department of International Cooperation, Science and Technology, Ms. Chi Xinyang, Division Chief, Department of International Cooperation, Science and Technology, Mr. Liu Lei, Deputy Division Chief, General Office, H.E. Mr Zhang Zhisheng, Konsulat Jenderal di Denpasar dan asisten konsulat.
Rombongan Delegasi China ( Menteri Air China ) H.E. Mr. Li Guoying bersama rombongan tiba di Water Museum Subak Mandala Mathika Tabanan, sekitar pukul 13.00 Wita
Menteri H.E. Mr. Li Guoying beserta rombongan melaksanakan peninjauan di Water Museum Mandala Mathika Sanggulan, selesai melaksanakan peninjauan. Rombongan diajak untuk melihat berbagai benda yang terkait dengan subak termasuk rumah khas Bali.
Sekitar satu jam berada di musem subak, rombongan melanjutkan perjalanan menuju DTW Jatiluwih, Penebel.
Delegasi Tiongkok beserta rombongan tiba di Jatiluwih disambut Manajer Operasional DTW Jatikuwih John Ketut Purna langsung melihat View Sawah dan peninjauan Stand Handy Craft UMKM.
Terakhir H.E. Mr. Li Guoying beserta rombongan melaksanakan peninjauan di Pura Dalem Desa Adat Jatiluwih.
Rombingan dari Tiongkok sangat terkesan dengan keberadaan sawah di Bali. Mereka menanyakan tentang varietas padi yang ditanam terutama jenis beras merah. Juga menanyakan tentang subak terutama pembagian air dan kebutuhan air yang dialirkan sawah.
Yang menarik, Menteri Air Tiongkok juga menanyakan soal peran pemangku subak atau pemangku Pura Bedugul sebagai ulun carik ( Hulu Sawah) dan membandingkan dengan dengan biksu di Tiongkok yang mengatur semua sektor pertanian
Didampingi pekasek, pemangku, Purna menjelaskan dengan detail soal subak, termasuk tugas pemangku dan kelebihan beras merah yang ditanam di sawah di Jatiluwih.
“Mereka ingin tahu segala sesuatubtentang padi. Sawah, pengairan termasuk peran pemangku pura Bedugul,” jelas Pria yang akrab dipanggil John ini. ( jon)