Enam pengurus parpol di Kabupaten Klungkung mendeklarasikan terbentuknya Koalisi Nawasena.
KLUNGKUNG – Situasi politik di Kabupaten Klungkung menjelang hajatan Pilkada serentak 2024 terus menggelinding. Tiba-tiba muncul Koalisi Nawasena yang resmi dideklarasikan, Kamis (16/5). Koalisi Nawasena sekaligus menjadi poros ketiga pada Pilkada Klungkung.
Koalisi Nawasena nantinya bisa berhadap-hadapan dengan dua partai besar yakni PDIP selaku pemenang Pemilu 2024 sekaligus peraih kursi terbanyak di DPRD Klungkung dengan 12 kursi dan Gerindra dengan 8 kursi.
Koalisi Nawasena beranggotakan enam partai yakni,Golkar, Hanura, Nasdem, Perindo, PSI dan Partai Demokrat. Jika ditotal ke enam partai tersebut minus Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD Klungkung hasil Pemilu 2024. Golkar memiliki 3 kursi, Hanura 3 kursi, Nasdem 2, PSI dan Perindo masing-masing 1 kursi.
Jumlah kursi tersebut sudah memenuhi syarat untuk bisa mengajukan kandidat bupati dan wakil bupati, dimana syaratnya 20 persen dari 30 kursi di DPRD Klungkung. Jumlah kursi dari Koalisi Nawasena ini menurut Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Klungkung lebih memiliki kekuatan (besar) dari Partai Gerindra yang hanya punya 8 kursi.
Buda dikonfirmasi Kamis (16/5) mengatakan, terbentuknya Koalisi Nawasena untuk memberikan ruang atau kesempatan bagi kandidat bupati/wakil bupati yang akan diusung melalui Koalisi Nawasena. Sehingga tidak lagi ada wacana melawan kotak kosong seakan di Kabupaten Klungkung kehabisan figur atau tokoh yang bagus.
“Malah kendaraan (jumlah kursi) kami lebih besar dari Partai Gerindra. Kami hadir menyediakan kendaraan bagi tokoh masyarakat Klungkung maupun politisi yang berkeinginan maju sebagai kandidat bupati/wakil bupati,” tandas Buda Parwata.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kabupaten Klungkung Dewa Alit Saputra juga mengatakan hal serupa. Koalisi Nawasena memberikan kesempatan bagi tokoh masyarakat, tokoh partai politik yang ingin maju sebagai kandidat pada Pilkada Klungkung melalui koalisi yang dibangunnya.
Dewa Alit juga mengatakan, harapan dari koalisi ini sesuai arti dari Nawasena yakni menggapai masa depan yang cerah,Koalisi Nawasena ingin mewujudkan Klungkung yang lebih maju.
“Awalnya kami bertiga, PSI, Golkar dan Perindo punya satu keinginan yang sama,kemudian komunikasi dibangun dengan Nasdem dan Hanura akhirnya berkembang dan terbentulkan koalisi ini,” kata Alit Saputra.
Setali tiga uang Ketua DPD Partai Golkar Luh Komang Ayu Ningrum dan Ketua DPC Perindo Nengah Suwitra mengatakan hal serupa, Koalisi Nawasena dibentuk sudah melalui proses cukup panjang dan diharapkan kedepannya makin solid dalam menyiapkan kandidat bupati/wakil bupati.
Tapi sejauh ini Koalisi Nawasena belum memunculkan nama-nama yang bakal menumpangi kendaraan (koalisi) tersebut. Hanya nama Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa yang merupakan putra dari Raja Klungkung (Penglingsir Puri Agung Klungkung) Ida Dalem Semaraputra yang sudah mendaftar sebagai kandidat bupati lewat Partai Nasdem.
Dewa Alit Saputra mengklaim nama Tjokorda Gde Agung Sumara Wisesa merupakan salah satu kandidat yang dilirik Koalisi Nawasena. Ada juga nama Made Satria politisi PDIP asal Nusa Penida yang menjadi tangkapan radar Koalisi Nawasena.
Sementara nama Made Kasta mantan wakil bupati sekaligus Plt Bupati Klungkung, kata dewa Alit Saputra baru sebatas membangun komunikasi. Untuk kandidat wakil bupati ada Gede Artison Andarawata akrab disapa Sony yang juga ketua DPC Partai Demokrat Klungkung.
“Meskipun Pak Made Satria itu orang PDIP,tapi kami kan tidak tahu seperti apa kesempatan beliau di PDIP. Kalau Pak Made Kasta memang sempat ada komunikasi dengan salah seorang anggota koalisi, namun saya tidak tahu apa materi pembicaran,” ujar pemilik Sanggar Kayonan ini. (yan)