BADUNG – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Ungasan bergerak cepat menindaklanjuti informasi temuan tumpukan sampah di area Bukit Bintang, Senin (6/5/2024). Ada dugaan, pelakunya adalah jasa sampah abal-abal.
Ketua LPM Ungasan, I Made Nuada Arsana berdasarkan hasil pengecekan, setidaknya ada dua titik tumpukan sampah yang ditemukan. Pertama, berlokasi di pinggiran Jalan Bukit Bintang. Sedangkan kedua, adalah pada sebuah lahan kosong area Bukit Bintang.
“Yang di pinggir jalan, itu masuk wilayah Banjar Giri Dharma. Sementara yang kedua, itu adanya pada sebuah cekungan lahan kosong yang masuk wilayah Werdhi Kosala,” bebernya.
Khususnya sampah pada lokasi di wilayah Werdhi Kosala, ditemukan dalam kondisi sudah terbakar. Melihat bekas bakarannya, diduga kuat bahwa itu sudah beberapa kali dilakukan oleh oknum.
“Menurut informasi yang berhasil saya gali, oknum ini membuang sampah dengan menggunakan truk dan pick up. Berarti bisa saya asumsikan bahwa oknum adalah jasa sampah abal-abal. Tapi tidak tertutup kemungkinan oknum masyarakat secara pribadi juga ada,” ungkapnya.
Mengantisipasi berlanjutnya aksi serupa, Nuada menyebut pihaknya sudah memasang semacam spanduk larangan buang sampah. Yang mana pada spanduk bersangkutan juga lengkap dengan pemberitahuan ancaman sanksi denda senilai Rp1,5 juta.
“Kami sudah pasang spanduk larangan di kedua lokasi. Selain itu, kami akan lebih intensif melakukan pengawasan. Jika ada oknum pelaku yang kami temukan, maka sesuai peraturan desa, oknum akan kami giring ke kantor desa untuk membuat surat pernyataan. Dan itu ada sanksinya berupa denda Rp1,5 juta,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nuada mengaku sangat mengecam aksi tidak terpuji itu. Karena itulah pihaknya di desa secara tegas memberikan peringatan kepada pelaku. “Ini adalah masalah lingkungan. Jadi kita memang harus tegas untuk itu,” sebutnya.
Berkenaan dengan itu pula, dia mengajak segenap masyarakat untuk sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Dan senantiasa berhati-hati ketika menggunakan jasa angkut sampah.
“Kami sudah wanti-wanti mensosialisasikan ini. Kami juga menyampaikan bahwa Desa juga memiliki jasa sampah yang dikelola oleh BUMDes. Bahkan tahun ini, Desa sedang melakukan penataan lahan di wilayah Banjar Santhi Karya untuk membangun TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle),” ungkapnya sembari kembali menekankan bahwa kesadaran masyarakat adalah kunci dari penanganan terhadap sampah. (adi)