BADUNG – Binpres Pengprov PODSI Bali kini mulai menjajaki utuk pembentukan kepengurusan Pengkab PODSI Badung dan meminta arahan dan masukan KONI Badung.
Binpres PODSI Bali Ari Sapta menghadap KONI Badung dan langsung diterima Ketua Umum Made Nariana, di KONI Badung di kawasan Kwanji Dalung, Senin (6/5/2024). Hal itu dilakukan PODSI Bali karena juga salah satu atlet dayung berasal dari Badung lolos PON 2024.
Seperti diutarakan Ari Sapta, satu atlet dayung asal Badung yang lolos PON 2024 tersebut tak lain yakni Lukas Gallu Beko di nomor Stand up Paddle (SuP).
Selain itu, PODSI Bali juga ingin membentuk Pengkab PODSI Badung, sehingga ke depan di kabupaten Keris itu muncul atlet dayung lainnya yang memiliki prestasi nasional dan internasional.
Seperti diketahui, cabang olahraga (cabor) dayung sendiri memiliki nomor-nomor pertandingan seperti rowing, dragon boat (tradisional boat), kayak, canoe dan stand up paddle (sup).
Selama ini diakui Ari Sapta, nomor SuP sudah berkembang di Pantai Jerman Badung namun masih sejauh untuk kepentingan pariwisata. Banyak turis menyewa alat dayung guna main dayung nomor SUP di Pantai Jerman Kuta.
“Kami di Pengprov PODSI Bali ingin mengembangkan olahraga dayung yang sudah pernah ada di Bali sebelumnya. Dengan demikian bisa dikembangkan untuk olahraga prestasi dan bisa ikut kejuaraan nasional maunpun internasional,” kata Ari Sapta.
Atas keinginan PODSI Bali itu, Ketua Umum KONI Badung menyambut baik. KONI Badung malah mempersilahkan saja membentuk Pengkab PODSI Badung sepanjang dapat dikembangkan minimal di lima kabupaten di Bali.
Nariana mengharapkan, setiap cabor yang dikembangkan di Bali harus ada minimal lima Pengkab atau Pengkot cabor sehingga bisa mengikuti Porprov Bali setiap dua tahun sekali.
“Percuma jika hanya berkembang Pengkab cabor itu di dua kabupaten/kota saja,” tutur Nariana serius.
Mantan Ketua Umum KONI Bali itu juga minta, atlet dayung dari Badung yang lolos PON XXI/ 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) segera didaftarkan ke KONI Badung guna dicarikan Kartu Tanda Anggota (KTA) KONI Bali.
“Kalau semua cabor dengan tertib terdaftar di KONI Badung maka baik Pengkab maupun atletnya akan dapat diberikan dana pembinaan sesuai kemampuan yang ada,” pungkas Nariana. (ari/jon)