TABANAN – Menjelang gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024, Kapolda Bali, Irjen. Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, mengecek destinasi Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan , Jumat (26/4/2024) lalu.
Seperti yang diketahui Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih salah satu venue yang bakal dikunjungi delegasi World Water Forum (WWF) 2024. Sebab, Subak Jatiluwih telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Terkait pengamanan WWF, Kapolda Bali mengatakan Polri dengan melibatkan satuan kewilayahan berkoordinasi dengan TNI dan stakeholder terkait lainnya melaksanakan operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Tribrata Agung-2024 dalam rangka pengamanan kegiatan konferensi tingkat tinggi 10th World Water Forum 2024.
Polda Bali siap mengamankan WWF mempedomani SOP yang ada, bersinergi dengan TNI dan stakeholder lainnya. Event World Water Forum (WWF) merupakan sebuah event yang lebih besar dari G20, sehingga Polri bersama TNI akan melaksanakan pengamanan secara optimal.
Pengamanan WWF dilaksanakan hampir sama dengan pengamanan G20. Polri akan melaksanakan pengamanan terbuka dan tertutup mulai dari kedatangan delegasi di Bandara Ngurah Rai, lokasi kegiatan hingga obyek wisata yang akan dikunjungi para delegasi WWF.
Sebelum ke Jatiluwih, Kapolda Bali mengecek kesiapan Museum subak Sanggulan. Menyambut event WWF ini, kawasan Museum Subak Tabanan pun ditata. Seluruh kawasan museum, termasuk bangunan gedung, gapura, dan pembangunan pendukung ditata ulang. Ada yang diubah, ada yang dipercantik, dan ada juga yang dilestarikan dan ada yang dikombinasikan dengan bangunan yang sudah ada.
Diharapkan dengan penataan ini, Museum Subak Tabanan akan menjadi daya tarik utama kunjungan baik selama perhelatan WWF maupun sesudahnya.
Kapolda Bali, Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, didampingi Karo Ops Polda Bali, Kombes Pol. Soelistijono, S.I.K, Kabid TIK Polda Bali Kombes Pol. Ambariyadi Wijaya dan Kapolres Tabanan, AKBP Leo Dedy Defretes.Tak hanya itu, kedatangan Kapolda ke Museum Subak juga berkaitan dengan bagaimana rencana pengamanan yang akan diterapkan agar seluruh kegiatan delegasi WWF selama di museum berjalan aman.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, kunjungan delegasi WWF ke Museum Subak akan mendapat pengamanan ketat dari Polri dan TNI. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para delegasi.
“Bapak Kapolda melakukan pengecekan ke Museum Subak untuk mengetahui dan mengecek situasi di lokasi sehingga pengamanan para delegasi dapat berjalan maksimal tanpa ada hambatan atau gangguan. Polda Bali tidak akan main-main dalam mengamankan WWF,” kata Kabid Humas.
“Intinya Polda Bali siap mengamankan kunjungan delegasi selama WWF berlangsung. Polda Bali akan memberikan pengamanan dan pengawalan selama delegasi WWF berada di Pulau Dewata,” tegasnya.
Kunjungan delegasi WWF ke Museum Subak diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan, tetapi juga menginspirasi komitmen global terhadap pelestarian sistem irigasi tradisional dan warisan budaya. (jon)