KLUNGKUNG – Masyarakat diingatkan agar rutin melaksanakan gerakan 3M yakni
menguras tempat-tempat penampungan air, menutup penampungan air serta mengubur atau mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus demam berdarah dengue (DBD).
Di Kabupaten Klungkung kasus DBD melonjak tajam dalam rentang Januari-April2024.
Bahkan Direktur RSU Klungkung dr Nengah Winata menyebut kasus DBD di Klungkung tahun ini kategori dahsyat.
Dikonfirmasi, Rabu (24/4/2024), Nengah Winata mengatakan kasus DBD tidak mengenal status kaya dan miskin. Semua tergantung dari kepatuhan melaksanakan gerakan 3M (menguras, menutup, mengubur). Ia menyebutkan kasus DBD tahun ini masuk kategori dahsyat.
Dari data yang disodorkan Winata, jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD Klungkung dalam rantang Januari-April terus meningkat tajam. Januari misalnya pasien yang dirawat di RSUD Klungkung tercatat sebanyak 61 orang. Februari pasien DBD yang dirawat sebanyak 91 pasien.
Maret kembali melonjak, tercatat sebanyak 127 pasien yang dirawat di RSU Klungkung. April menjelang tutup bulan pasien DBD yang dirawat sebanyak 156 orang. Dari angka itu yang masih dirawat sebanyak 31 orang, sebagian besar merupakan pasien anak-anak. Dalam rentang Januari-April 3 pasien DBD meninggal dunia.
“Kalau tahun lalu malah (pasien DBD) tidak begitu banyak. Tahun ini yang dahsyat,saya tidak tahu apa ini masuk siklus tahunan,” tandas dr Nengah Winata.
Bangsal Bakas misalnya, dari 30 tempat tidur plus 3 tempat tidur cadangan semua terisi pasien dan sebagian besar adalah pasien DBD.
Kadis Kesehatan drg Gusti Ayu Ratna Dwijayanti mengaku pihaknya terus melakukan upaya-upaya menekan munculnya kasus DBD seperti melakukan fogging, membagikan serbuk abate.
“Petugas kami hampir setiap hari turun melakukan fogging. Abate sudah kami bagikan ke masing-masing desa. Kami juga sudah koordinasi dengan pihak desa agar ikut membantu gerakan 3 M. Sekarang kembali berpulang pada partisipasi masyarakat,” terang Gusti Ratna Dwijayanti.
Ia mengingatkan masyarakat pentingnya memperhatikan kondisi lingkungan dan rutin melakukan gerakan 3M. Menurutnya dengan rutin melakukan gerakan 3M merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran DBD.
“Saya ingatkan kembali mari bersama-sama peduli terhadap kebersihan lingkungan,lakukan 3M secara rutin,jika dibutuhkan abate bisa minta kepada petugas kami di puskesmas,” demikian Dwijayanti. (yan)