KLUNGKUNG – Tahapan Pilkada Klungkung bakal dimulai April mendatang. Untuk pendaftaran pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada Klungkung, dijadwalkan Selasa (27/8/2024) hingga Kamis (29/8/2024).
PDIP selaku pemenang Pemilu 2024 sekaligus menguasai paling banyak kursi di DPRD Klungkung yakni 12 kursi dari 30 kursi, belum banyak bergerak menjaring bakal calon. Menurut Ketua DPC PDIP Kabupaten Klungkung Anak Agung Gede Anom, partai tidak akan melakukan penjaringan melalui musyawarah ranting hingga musyawarah cabang.
Sebab, kata dia, sesuai AD/ART perolehan suara pada Pemilu 2024 diatas 20 persen tidak dibuka penjaringan. Melainkan nama kader yang potensial bakal disodorkan ke DPP melalui pengurus DPD PDIP Bali masuk dalam daftar survey.
Baca juga : Duh Siswa SMP di Klungkung Jadi Korban Perundungan
Selanjutnya, tegas politisi senior asal Lingkungan Mergan, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin ini, hasil survei berpotensi kader itu bisa mengantongi rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
“Kami tidak ada proses penjaringan, apalagi suara PDIP di Kabupaten Klungkung hasil Pemilu 2024 lebih dari 20 persen. Nanti semua kader potensial seperti fraksi (PDIP) bakal disodorkan ke DPP melalui DPD masuk dalam daftar survei, hasil survey lah yang menentukan apakah yang bersangkutan berpotensi dapat rekomendasi,” tandas Anak Agung Gede Anom dikonfirmasi Rabu (27/3/2024).
Selain hasil survei, masukan dari DPC, DPD serta masukan tokoh masyarakat menjadi salah satu indikator penilaian sebelum kader tersebut mengantongi rekomendasi. Pun kata Gung Anom sapaan akrab Anak Agung Gede Anom, PDIP membuka peluang selebar-lebarnya bagi non kader bisa ikut bertarung dalam kontestasi Pilkada serentak yang dijadwalkan pada 27 November 2024 mendatang.
“Meskipun kami menang Pemilu 2024 di Klungkung dengan angka 40 persen, kami tidak memaksakan kehendak harus kader yang diusung saat Pilkada. Tergantung dari hasil survey,kalau hasilnya jeblok peluang non kader sangat terbuka,” katanya.
Bahkan Gung Anom mengisyaratkan ada koalisi PDIP dengan partai lain pada Pilkada Klungkung November 2024 ini. Namun ia belum berani menyebut partai mana yang cocok berkoalisi dengan PDIP di Pilkada serentak mendatang.
“Selaku kader di kabupaten,kami berharap membangun koalisi. Nah, soal koalisi bukan kewenangan kami tapi ada di tangan DPP,” tegasnya.
Soal non kader santer beredar di kalangan kader PDIP, nama Wayan Subamia mulai digadang-gadang maju lewat PDIP. Subamia yang dikenal seorang pengusaha dan saat ini aktif sebagai Ketua KONI Klungkung itu kabarnya sudah disosialisasikan oleh beberapa kader PDIP ke masyarakat.
Bahkan, nama Subamia ini informasinya sudah sempat disodorkan ke Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster oleh salah seorang pengurus DPD PDIP Bali.
“Sah-sah saja kalau nama Subamia dibawa atau disosialisasikan oleh kader atau pihak lain. Tapi sudah saya katakan, nanti hasil survey lah yang menjadi pertimbangan. Kalau dia non kader selain hasil survey sejauh mana komitmen yang bersangkutan kepada partai terutama meneruskan perjuangan dan cita-cita partai untuk kepentingan masyarakat Klungkung,” demikian Anak Agung Gede Anom. (yan)